Pupuk Indonesia akan Bangun Pabrik Petrokimia di Maluku & Papua Barat

Image title
3 Desember 2020, 20:13
pupuk indonesia, pabrik petrokimia, kepulauan yamdena, teluk bintuni, papua, maluku, blok masela, bp tangguh, blok kasuri, blok andaman III
ANTARA FOTO/Moch Asim
Ilustrasi. Suasana kawasan kilang migas yang terintegrasi dengan pabrik petrokimia.
Katadata Petrokimia
Ilustrasi pabrik petrokimia (www.barito.co.id)

Pembangunan Pabrik Petrokimia di Aceh

Pupuk Indonesia sedang mengkaji pula pengembangan pabrik petrokimia di Aceh. Hal ini seiring dengan potensi gas yang dimiliki Blok Andaman III yang dikolela oleh Repsol cukup besar. Wilayahnya juga memiliki fasilitas pelabuhan dan ditunjang jalur ke laut lepas dan samudera cukup luas. 

Apabila pabrik di provinsi terbarat Indonesia itu terealisasi, maka dapat membuka keran ekspor ke luar negeri. "Banyak sekali potensi ekspor dari Aceh. Kami menunggu perkembangan selanjutnya," kata dia.

Berdasarkan catatan Badan Pengelolaan Migas Aceh (BPMA), potensi cadangan migas Blok Andaman III berkisar 3 triliun hingga 4 triliun kaki kubik (TCF). Angka ini berdasarkan hasil survei seismik Repsol.

Blok migas ini meliputi area seluas 8.440 kilometer persegi. Cadangan gasnya berada di kedalaman  1.300 meter dari permukaan laut dan berada di dalam kawasan cekungan Sumatera Utara.

Andaman III merupakan blok eksplorasi yang dimenangkan Talisman pada lelang wilayah kerja tahun 2009. Kemudian Repsol mengelola penuh blok migas tersebut setelah mengakuisisi Talisman pada 2015.

Pada akhir tahun 2019 Petronas secara resmi mengakuisisi 49% hak partisipasi Talisman Andaman B.V., anak perusahaan Repsol S.A., di blok tersebut. Sisa 51% hak partisipasi tetap dimiliki Repsol.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...