Exxon dan BP Terpukul Pandemi, Alami Kerugian hingga Miliaran Dolar AS

Sorta Tobing
3 Februari 2021, 11:56
exxon mobil, exxonmobil, bp, pandemi, rugi, untung, energi
Arief Kamaludin|KATADATA
Exxon Mobil mencatat kerugian sebesar US$ 22,4 miliar atau sekitar Rp 313,8 triliun pada 2020.

Chief Executive Officer BP Bernard Looney mengatakan transisi perusahaan untuk menjadi lebih hijau tetap berjalan seuai rencana. Pembangkit listrik energi baru terbarukannya (EBT) akan menjadi 50 gigawatt (GW) di 2030 dari 3,3 gigawatt saat ini. Produksi minyaknya akan terpangkas demi mengurangi emisi karbon. 

Belanja modalnya naik menjadi US$ 13 miliar tahun ini. Sebanyak US$ 9 miliar masih dialokasikan untuk minyak dan gas. Namun, angkanya jauh dari anggaran 2020 yang mencapai US$ 12 miliar. 

Pada kuartal terakhir 2020, perusahaan melaporkan keuntungannya hanya US$ 115 juta, jauh dari perkiraan analisis. “Kuartal yang sulit di akhir tahun yang sulit,” kata Looney.

Saham Exxon dan BP Anjlok Selama Pandemi

Saham Exxon telah kehilangan seperempat nilainya dalam 12 bulan terakhir. Pada penutupan perdagangan kemarin angkanya di US$ 45,62 per lembar saham.

BP pun nilai sahamnya turun lebih 40% dalam setahun terakhir. Angkanya tetap mendekati posisi terendah dalam 25 tahun terakhir. Investor saat ini masih meragukan kemampuannya untuk melaksanakan rencana ambisus beralih ke energi bersih. 

Awal tahun ini, Looney memperkirakan pembatasan atau lockdown karena kasus Covid-19 yang meluas akan mempengaruhi permintaan minyak. Volume ritel Januari turun sekitar 20% dari tahun sebelumnya, dibandingkan penurunan 11% di kuartal keempat 2020. 

Namun, kondisinya akan berangsur-angsur pulih pada pertengahan tahun ini. Pasar gas alam global akan lebih ketat dan dapat menjadi sumber keuntungan perusahaan. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...