Tanggapi Isu Nikel Kotor, Antam: Proses Tambang Sudah Berkelanjutan

Image title
2 Juli 2021, 16:14
antam, nikel, nikel kotor
ANTARA FOTO/Jojon/hp.
Foto udara, areal pabrik pengolahan ore nikel milik PT Antam Tbk di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sabtu (5/6/2021).

Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada perusahaan yang belum menerapkan standar yang diatur dalam good mining practice. Misalnya, masih mencemari lingkungan baik sungai dan laut.

Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah untuk menjamin kelestarian lingkungan termasuk pencemaran dari limbah air permukaan.

"Masih ada perusahaan yang melakukan penambangan sampai ke bibir pantai, tidak menerapkan apa yang disebut sempadan laut. Operasi seperti ini yang merusak lingkungan," kata Rizal.

Seharusnya pemerintah tegas dalam melakukan pengawasan dan memberikan sanksi atau bila diperlukan melakukan penutupan tambang jika dinilai tidak comply terhadap good mining practice yang ada dan mencemari lingkungan.

Apalagi dengan ditariknya kewenangan pengelolaan dan pengawasan pertambangan mineral dan batubara ke pusat, hal ini seharusnya dapat dihindari. Pemerintah dengan sistem yang sudah dibangun harus dapat menjangkau kegiatan pertambangan yang tidak memenuhi dalam penerapan.

Di samping itu, juga sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan sisa olahan nikel atau slag nikel menjadi produk bermanfaat. "Jadi, industri nikel sendiri sudah menuju zero waste atau tanpa limbah," ujarnya.

Selama ini, menurut Rizal segala sesuatu yang dituduhkan hanya berbasis isu. Jika memang apa yang dikatakan benar, tentu tidak sulit untuk membuktikannya.

Namun dia meyakini, aturan pertambangan dan hilirisasi di Indonesia sudah sejalan dengan prinsip pengelolaan lingkungan yang baik. Hanya dalam pengawasan yang harus terus ditingkatkan.

Sebelumnya, Konsultan Independen di sektor pertambangan Steven Brown mengatakan bahwa saat ini konsumen sangat memperhatikan isu lingkungan pada proses penambangan nikel yang merupakan salah satu bahan baku utama pembuatan baterai lithium-ion untuk kendaraan listrik (EV).

Oleh karena itu ia berharap agar Industri nikel di Indonesia dapat menerapkan kegiatan penambangan yang berkelanjutan. Pasalnya, kabar bahwa penambangan nikel di Indonesia memiliki rekam jejak kotor sudah mulai menyebar di pasar internasional. Ini berpotensi menurunkan pamor nikel Indonesia.

"Sudah mulai dibisikan di pasar kalau nikel Indonesian adalah nikel kotor. Ini terutama dibesar-besarkan oleh produsen nikel di luar Indonesia yang menjadi kompetitor," katanya dalam diskusi secara virtual, Selasa (29/6).

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...