Harga Batu Bara Bangkit, Seratusan Produsen Ajukan Kenaikan Produksi
Terus menanjaknya harga batu bara dimanfaatkan oleh produsen komoditas berjuluk emas hitam itu untuk meningkatkan produksinya. Kementerian ESDM mencatat kurang lebih ada 100 perusahaan tambang batu bara yang mengajukan kenaikan target produksi.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan beberapa perusahaan telah mengajukan perubahan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2021.
"Kurang lebih 100 perusahaan pemegang PKP2B dan IUP OP telah mengajukan permohonan kenaikan produksi tahun 2021," ujar dia kepada Katadata.co.id, Jumat (9/7).
Kenaikan target produksi ini juga seiring dengan penambahan kuota produksi di tahun ini. Pemerintah menambah kuota target produksi batu bara nasional tahun ini sebesar 75 juta ton menjadi 625 juta ton. Kuota produksi batu bara tahun ini awalnya ditetapkan sebesar 550 juta ton.
Menurut Sujatmiko, target total kenaikan produksi dari seratusan perusahaan tersebut diharapkan dapat mencapai target produksi nasional pada akhir tahun ini sebesar 625 juta ton.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi salah satu perusahaan yang berniat untuk menambah target produksi di tahun ini. Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie mengatakan pihaknya berencana untuk menggenjot produksi hingga 30,7 juta ton tahun ini.
Menurut dia kenaikan harga batu bara selama semester I-2020, maka kinerja keuangan perusahaan akan terdorong dengan peningkatan produksi. Apalagi kontribusi perusahaan dalam pencapaian target produksi nasional juga cukup besar.
Simak perkembangan harga batu bara acuan Indonesia pada databoks berikut:
"Sebagaimana disebutkan oleh Kementerian ESDM, PTBA termasuk dalam 10 besar produsen batu bara yang terdampak positif dari kenaikan harga batu bara," kata dia.
Sementara, General Manager Legal & External Affairs PT Arutmin Indonesia Ezra Sibarani mengatakan pihaknya juga berencana untuk meningkatkan produksi di tahun ini. Arutmin saat ini tengah tahap kajian operasional dan ekonomi.
"Kami akan sesuaikan dengan cadangan, peralatan dan permintaan pembeli juga," ujarnya. Adapun Arutmin berencana untuk meningkatkan tambahan produksi sekitar 5-6 juta ton dari target produksi tahun ini sebesar 21-22 juta ton.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) Indonesia pada Juli 2021 sebesar US$ 115,35 per ton. Angka ini naik US$ 15,02 per ton dibandingkan Mei yang sebesar US$ 100,33 per ton.