Pertamina: Konsumsi BBM Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran Naik 58%
Pertamina mencatat konsumsi BBM pada arus mudik dan arus balik lebaran mengalami peningkatan sekitar 43% hingga 58%. Kenaikan permintaan tersebut mayoritas terjadi di Jalur Tol Trans Jawa, Jalur Pantura (non tol) dan Jalur Selatan Jawa (non tol).
Pejabat Sementara (Pjs) Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga-Sub Holding Commercial & Trading, Irto Ginting. Ia mengatakan, penjualan BBM tertinggi sementara terjadi pada H-2 lebaran yang mencapai kenakan 41% dari penjualan di hari normal.
“Untuk BBM khususnya gasoline. Sementara untuk arus balik mudik tertinggi kenaikannya 29% di tanggal 5 Mei 2022,” kata Irto kepada Katadata.co.id, pada Senin (9/5).
Irto menambahkan, wilayah tertinggi konsumsi BBM berada di jalur mudik, antara lain Cirebon, Brebes, dan Tegal. Selain itu konsumsi tertinggi juga berada di kota wisata seperti Yogyakarta dan Bandung.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, memperkirakan kondisi yang sama terjadi pada saat arus balik. Meski demikian secara umum stok dan penyaluran BBM dalam kondisi aman dan berjalan lancar.
"Pertamina menjamin seluruh layanan BBM, khususnya Solar, Pertalite, Pertamax dan Avtur dalam kondisi normal," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (9/5).
Nicke menambahkan, kelangkaan BBM dapat diatasi selama mudik Lebaran Idul Fitri 2022. Pertamina mengoptimalkan seluruh infrastruktur secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi dan operasional kilang, pengangkutan kapal hingga penyaluran ke SPBU.
"Ini yang menjadi kunci keberhasilan, tahun ini dengan lonjakan di masa arus mudik itu peningkatannya sampai 41%, selama ini yang tertinggi itu hanya 11%. Kalau kami tidak merencanakan secara detail dari hulu ke hilir, tidak mungkin kita bisa memenuhi ini," sambung Nicke.
Nicke menjabarkan, peningkatan penjualan BBM juga terjadi pada Avtur, di mana kenaikan tertinggi terjadi saat puncak arus mudik pada 28 April 2022 yang mencapai 33%. Adapun Puncak arus balik mulai tanggal 6-8 Mei 2022 dengan prediksi kenaikan penjualan Avtur sebesar 24% dari rata-rata penjualan di hari normal.
Guna mencegah tersendatnya penyaluran BBM, Pertamina memanfaatkan momentum kondisi jalan minim pemudik untuk melakukan build up stok SPBU dan menghindari mobil tangki BBM agar tak terjebak macet. Pertamina juga menyediakan SPBU kantong dari mobil tangki yang disiapkan di SPBU.
Sementara untuk wilayah rest area yang belum dilengkapi SPBU, Pertamina menyediakan Pertashop dan pengadaan mobil tangki siaga serta layanan pengantaran BBM dengan motorist. "Ini sangat membantu karena motoris ini boleh masuk tol, karena dijaga oleh polisi," ujar Nicke.
Sebelumnya Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution mengatakan, lonjakan penjualan Pertalite diperkirakan mampu menyentuh 81.406 kilo liter (KL) per hari dari sebelumnya 73.180 KL per hari.
Adapun untuk LPG secara volume akan mengalami kenaikan sebesar 3% dari 26.667 metrik ton (MT) menjadi 27.338 MT. Lebih lanjut, penjualan BBM jenis Pertamax turun hingga 15%, dari sebelumnya 21.573 KL per hari menjadi 18.251 KL per hari.
BPH Migas juga memproyeksikan penyaluran LPG selama musim mudik, yakni 25 April-11 Mei 2022, akan naik sekitar 3% dibanding hari-hari biasa. Kendati demikian, BPH Migas menyatakan stok LPG selama periode tersebut dalam kondisi normal, dengan coverage days 13 hari per 23 April 2022.
“Diprediksikan total (konsumsi) bensin akan meningkat kurang lebih 5% dikarenakan peningkatan arus mudik yang didominasi oleh mobil pribadi dan sepeda motor," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.