Imbas Sanksi Barat, Ekspor Minyak Mentah Rusia Anjlok hingga 50%

Happy Fajrian
8 Desember 2022, 12:19
minyak, rusia, harga minyak, embargo, sanksi, batas harga
ANTARA FOTO/REUTERS/Yoruk Isik/HP/dj
Kapal tanker minyak berbendara Rusia, Pegas, terlihat di pelabuhan di Marmara Ereglisi, bagian barat Turki, 16 Januari 2022. Gambar diambil 16 Januari 2022.

Ekspor minyak mentah Rusia dilaporkan mendapat pukulan telak sejak negara Barat menerapkan sanksi berupa pembatasan harga oleh G7 dan embargo oleh Uni Eropa. Menurut data perdagangan, volume ekspor minyak mentah Rusia melalui jalur laut turun hingga 50%.

Wall Street Journal melaporkan bahwa angka dari dua penyedia data minyak mentah Rusia menunjukkan penurunan besar volume ekspor meskipun besar penurunannya berbeda.

Menurut salah satu perusahaan analisis komoditas Kpler, ekspor minyak lintas laut Rusia turun hampir 500.000 barel per hari (bph) pada Selasa (6/12), atau sehari setelah sanksi berlaku. Itu merupakan penurunan sebesar 16% dari rata-rata volume ekspor pada November sebesar 3,08 juta bph.

Sementara itu, TankerTrackers.com, yang melacak kapal laut menggunakan sinyal dan gambar satelit, melaporkan bahwa ekspor minyak mentah Rusia turun hampir 50%. Dengan pengiriman dari pelabuhan Laut Hitam dan Baltik yang menyumbang sebagian besar pengiriman pada musim gugur.

“Ini adalah penurunan yang mencolok. Ekspor Rusia terus bergerak hingga sekarang. Dua halangan terbesar yang terlihat ada di Laut Hitam dan Laut Baltik. Wilayah Pasifik dan Arktik tetap tidak terpengaruh, setidaknya untuk saat ini,” kata Samir Madani, salah satu pendiri TankerTrackers.com seperti dikutip Oilprice.com, Kamis (8/12).

Analis Standart Chartered memperkirakan bahwa produksi minyak mentah Rusia akan turun tajam di tahun mendatang. Sebab tidak diketahui adalah apakah Rusia dapat mengangkut minyak ke konsumen utamanya, termasuk menyediakan asuransi yang memadai tanpa menggunakan layanan milik UE atau negara G7 lainnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...