Cekungan Warim Papua Punya Potensi Migas Lebih Besar dari Blok Masela
Pemerintah sedang menyusun formulasi kegiatan eksplorasi migas di cekungan Warim, Papua Timur, menyusul status wilayah kerja tersebut yang kini menjadi open area usai dilepas oleh perusahaan migas asal Amerika Serikat, ConocoPhillips pada 2015.
Cekungan yang berlokasi di wilayah perbatasan dengan Papua Nugini itu diklaim memiliki potensi sumber daya migas yang besar atau giant discovery.
Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Mohammad Kemal, menyampaikan estimasi sumber daya alam yang tertimbun di cekungan tersebut berupa minyak 3,6 miliar barel (BBO) dan 21 triliun kaki kubik (TCF) untuk gas bumi.
Angka ini lebih tinggi dari potensi cadangan gas di Blok Masela yang mencapai 10,73 TCF. "Potensi eksplorasi di sana 3,6 BBO dan 21 TCF Gas," kata Kemal lewat pesan singkat pada Kamis (12/1).
Adapun Blok Warim pernah dikelola oleh ConocoPhillips. Namun, perusahaan memutuskan untuk menjual Blok Warim lantaran adanya kendala atau hambatan logistik dan perizinan. "Area ini sudah dikembalikan Conocophillips dan menjadin open area," ujar Kemal.
Lebih lanjut, kata Kemal, saat ini pemerintah tengah aktif menjajaki kembali kegiatan eksplorasi di cekungan Warim mengingat adanya potensi sumber daya migas yang besar. "Saat ini sedang diformulasikan kegiatan eksplorasi untuk menggerakkan aktivitas di sana," kata Kemal.
Sementara itu, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang menjalin komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna meneruskan izin pengembangan cekungan Warim yang lokasinya berada di kawasan hutan konservasi dan taman nasional Lorentz.
"Itu pertama yang akan kami lakukan, hubungannya dengan KLHK. Kami harus kejar kerjasama bagaimana realisasikan itu, kan ada taman nasional. Tapi kalau di luarnya masih bisa, kami akan mulai dari wilayah di luar taman nasional, itu dulu," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (5/1).
Cekungan Warim merupakan satu diantara sepuluh wilayah yang potensial memiliki cadangan minyak dan gas bumi terbesar seperti halnya Blok Sakakemang di Sumatera Selatan yang ditemukan cadangan gas hingga 2 TCF.
Selain Warim dan Sakakemang, area potensial lainnya berlokasi di Sumatera Utara (Mesozoic Play), Sumatera Tengah (Basin Center), dan Sumatera Selatan (Fractured Basement Play). Kemudian Offshore Tarakan, NE Java-Makassar Strait.
Kemudian Kutai Offshore, Buton Offshore, Northern Papua (Plio-Pleistocene & Miocene Sandtone Play) dan Bird Body Papua (Jurassic Sandstone Play). "Warim ini yang kami fokuskan, Warim itu ada gas dan ada minyak besar sekali, giant. Ukurannya melebihi Blok Masela," ujar Tutuka.