Singapura Diminta Garap Industri PLTS sebagai Syarat Terima Listrik RI

Muhamad Fajar Riyandanu
11 Mei 2023, 16:59
Singapura berencana mengimpor listrik bersih dari Indonesia.
123RF.com/Phuong Nguyen Duy
Singapura berencana mengimpor listrik bersih dari Indonesia.

Pemerintah meminta Singapura untuk membangun industri pengembangan sistem pembangkit listrik di Indonesia. Ketentuan tersebut merupakan prasyarat yang harus dipenuhi bila Singapura ingin memperoleh listrik bersih dari Indonesia.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana, mengatakan kesepakatan kerja sama perdagangan listrik lintas batas antara Indonesia dengan Singapura mencakup dua aspek yakni pengembangan industri hulu dan ekspor listrik. “Itu sudah satu paket. Singapura harus jalan dulu industrinya,” kata Dadan di Hotel Mandarin Oriental Jakarta pada Kamis (11/5).

Sikap pemerintah yang mendesak Singapura untuk membangun infrastruktur transmisi di dalam negeri bertujuan untuk menaikan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) domestik. Khususnya pada penyerapan TKDN untuk pembangunan pabrik pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). "Industrinya harus di Indonesia, di kita,” ujar Dadan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut negara tetangga Indonesia, Singapura, brengsek. Luhut marah karena seluruh proyek untuk membangun transmisi mengirim listrik ke Singapura tidak diberikan ke Indonesia.

“Kita tidak mau (kecuali) kalau proyeknya di kita. Jangan kau (Singapura) yang atur. Kan brengsek ini Singapura, dipikir kami bodoh,” kata Luhut dalam acara Hilirisasi dan Transisi Energi Menuju Indonesia Emas, dikutip Kamis (11/5).

Presiden Joko Widodo berkunjung ke Singapura dan bertemu dengan Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada Maret lalu. Pertemuan tersebut menyetujui sejumlah nota kesepahaman kerja sama, satu di antaranya terkait energi terbarukan.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...