SKK Migas: Konflik Israel Palestina Belum Berdampak ke Industri Migas
SKK Migas memonitor dampak konflik Israel-Hamas di Palestina terhadap industri hulu migas di Indonesia. Namun saat ini SKK Migas belum menerima informasi adanya gangguan akibat konflik tersebut, terutama terkait dengan pengiriman kargo.
“Kami tetap mengantisipasi terkait hal itu. Dari teman-teman komersial apakah ada dampak terutama untuk shipment kargo yang terganggu, tapi untuk saat ini memang belum ada indikasi dari kami terkait itu,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro, dikutip Kamis (12/10).
Kendati demikian SKK Migas tetap memonitor dampak-dampak yang akan terjadi dari konflik Israel Palestina, berkaca pada konflik Rusia-Ukraina yang berdampak besar terhadap volatilitas harga energi global serta masalah keamanan dan ketidakpastian ekonomi.
“Kami memonitor keadaannya bagaimanapun juga kami prihatin dengan konflik itu. Perang Ukraina-Rusia sempat mendorong juga ke masalah perekonomian seluruh dunia. Kami juga harus antisipasi juga apakah itu memberikan impact yang sama karena kalau berdampak ke perekonomian dunia, mau tidak mau Indonesia juga pasti akan terdampak,” ujar Hudi.
Sebelumnya harga minyak sempat melonjak tinggi di awal pekan ini, salah satunya dipicu oleh konflik Israel-Palestina. Harga minyak acuan dunia, Brent dan West Texas Intermediate (WTI), melambung hingga lebih dari 4% dengan Brent mendekati US$ 90 per barel.
Setelah itu harga minyak cenderung bergerak mendatar dan hari ini, Kamis (12/10) turun hingga lebih 2% seiring meningkatnya persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS). Selain itu Arab Saudi berjanji untuk meningkatkan stabilitas pasar minyak dunia.