Ekspor Batu Bara Anjlok hingga 38% Terdampak Rendahnya Harga
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara pada periode Januari hingga Oktober 2023 merosot hingga 38% dibandingkan dengan periode yang sama 2022. Anjloknya kinerja ekspor mineral hitam salah satunya terdampak oleh jatuhnya harga sepanjang tahun ini.
Meski demikian BPS mencatat ekspor batu bara naik secara bulanan sebesar 24,11% menjadi US$ 2,73 miliar dari bulan sebelumnya US$ 2,20 miliar. Ekspor batu bara pada Oktober berkontribusi 13,16% terhadap ekspor non migas Indonesia.
“Peningkatan nilai ekspor batu bara (pada Oktober) lebih didorong oleh peningkatan volume ekspornya yang naik 18,21%,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Rabu (15/11).
Anjloknya kinerja ekspor batu bara salah satunya dipengaruhi oleh harga yang turun signifikan. BPS mencatat, secara umum harga komoditas unggulan ekspor Indonesia mengalami penurunan sepanjang tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, yakni batu bara, minyak kelapa sawit, nikel, gas alam, dan minyak mentah.
Adapun harga batu bara pada Oktober 2023 turun 63,54% menjadi US$ 142,1 per ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masih berada di level US$ 389,8 per ton. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, harga tercatat turun 12,53%.
Sebelumnya Kementerian ESDM menetapkan harga batu bara acuan (HBA) Oktober turun hingga nyaris 20%. Penurunan itu terjadi pada batu bara kalori rendah 3.400 kcal.
Harga batu bara acuan dibedakan menjadi empat golongan, pertama, harga batu bara dengan nilai kalor 6.322 kcal per kilogram (kg) GAR, total moisture 12,26%, total sulphur 0,66% dan ash 7,94% berada pada level US$ 123,96 per ton, turun 6,89% dari bulan sebelumnya US$ 133,13 per ton.
Dua, HBA I dengan kesetaraan nilai kalor 5.300 kcal per Kg GAR, total moisture 21,23%, total sulphur 0,75%, dan ash 6,04%, ditetapkan US$ 81,38 per ton. Angka tersebut turun 8,67% dari harga September US$ 89,11 per ton.
Ketiga, HBA II dengan kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal per kg GAR, total moisture 35,73%, total sulphur 0,23%, dan ash 3,90%, ditetapkan sebesar US$ 50,41 per ton atau anjlok 6,35% dari harga bulan sebelumnya US$ 53,83 per ton.
Selanjutnya, HBA III dengan kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal per kg GAR, total moisture 44,30%, total sulphur 0,24%, dan ash 3,88%, ditetapkan US$ 25,50 per ton, turun tajam 19,86% dari harga September di level US$ 31,82 per ton.