Potensi Permintaan Lemah, Harga Minyak Turun ke Level Terendah 5 Bulan

Happy Fajrian
6 Desember 2023, 08:33
harga minyak
Arief Kamaludin|KATADATA
Suasana North Processing Unit (NPU) wilayah kerja Blok Mahakam di Kutai Kartanegara.

Harga minyak turun ke level terendah dalam lima bulan pada Selasa (5/12) dipicu kekhawatiran permintaan yang melemah. Langkah OPEC+ untuk memangkas pasokan lebih besar tidak memberikan hasil yang diharapkan untuk menopang harga.

“Kesepakatan OPEC+ tidak banyak mendukung harga dan mengingat penurunan empat hari setelahnya, para pedagang jelas tidak terkesan,” kata analis pasar energi di perusahaan data dan analisis OANDA, Craig Erlam, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/12).

Minyak mentah Brent turun 83 sen, atau 1,1%, menjadi US$ 77,20 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir 72 sen, atau 1,0%, lebih rendah pada US$ 72,32.

Itu merupakan penutupan terendah bagi kedua patokan minyak mentah dunia tersebut sejak 6 Juli. Bagi WTI, ini adalah pertama kalinya sejak Mei harga turun selama empat hari berturut-turut.

Penurunan harga terjadi meskipun ada komentar dari Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak bahwa OPEC+ siap memperdalam pengurangan produksi minyak pada kuartal pertama tahun 2024 untuk menghilangkan spekulasi dan volatilitas jika langkah memangkas produksi tidak cukup.

Pada 30 November, OPEC+ menyetujui pengurangan produksi sukarela sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) untuk kuartal pertama tahun 2024. Namun setidaknya 1,3 juta bph dari pemotongan tersebut merupakan perpanjangan dari pembatasan sukarela yang sudah dilakukan Arab Saudi dan Rusia pada 2024.

“Unsur sukarela dalam kesepakatan ini membuat pasar mempertanyakan apakah pengurangan pasokan benar-benar akan berlaku,” kata Fiona Cincotta, analis pasar keuangan di perusahaan jasa keuangan Amerika, StoneX.

Kremlin mengatakan pengurangan produksi OPEC+ akan membutuhkan waktu untuk mulai dilaksanakan. Presiden Vladimir Putin akan mengunjungi anggota OPEC di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi pada Rabu (6/12) dan menjamu Presiden Iran Ebrahim Raisi di Moskow pada Kamis (7/12).

Pendapatan minyak dan gas Rusia turun pada bulan November menjadi 961,7 miliar rubel (US$ 10,53 miliar) dari 1,635 triliun rubel pada bulan sebelumnya karena sifat siklus pembayaran pajak berbasis laba.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...