Norwegia akan Genjot Investasi Migas di 2024, Anggarkan Rp 340 Triliun
Perusahaan minyak dan gas (migas) yang beroperasi di Norwegia diperkirakan akan menginvestasikan 240 miliar krona Norwegia atau sekitar US$ 21,85 miliar (Rp 338 triliun) pada 2024, naik dari 220,5 miliar krona pada 2023.
Menurut laporan Offshore Norge, sebuah asosiasi atau grup industri migas lepas pantai Norwegia, perkiraan investasi tersebut berdasarkan survei terhadap anggotanya. Sebelumnya mereka memperkirakan investasi mi gas pada 2024 akan berjumlah 194,3 miliar krona.
Mereka menjelaskan bahwa kenaikan proyeksi investasi migas tersebut merupakan hasil dari perkembangan baru, peningkatan cakupan proyek yang sedang berjalan serta inflasi dan lemahnya mata uang.
“Di Norwegia terdapat tekanan tinggi di pasar rig (pengeboran lepas pantai), namun secara internasional pasar bawah laut memberikan kontribusi terbesar terhadap kenaikan harga,” Marius Andersen, kepala ekonom di Offshore Norge, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (15/12).
Pada tahun-tahun setelah 2024, investasi akan menurun secara bertahap, menjadi 166,5 miliar krona pada tahun 2028 seiring dengan selesainya proyek-proyek besar. Perusahaan migas penting di Norwegia termasuk Equinor, Aker BP, Vaar, Conocophillips, dan Shell.
Norwegia adalah produsen minyak dan gas terbesar di Eropa Barat, dengan total produksi lebih dari 4 juta barel setara minyak per hari (boepd).
Meskipun Norwegia telah menargetkan untuk mencapai nol emisi gas rumah kaca pada 2050, negara ini juga terus mengeksplorasi dan mengembangkan ladang minyak dan gas baru, termasuk di Laut Barents Arktik.
Norwegia memperkirakan pengeluaran untuk eksplorasi dan studi konsep akan meningkat menjadi 31 miliar krona pada 2024, naik dari 26,2 miliar krona pada 2023. Mereka juga memperkirakan ada lebih dari 40 sumur eksplorasi yang akan dibangun tahun depan dibandingkan dengan 32 sumur tahun ini.
