Iran Sita Kapal Minyak di Laut Merah, Balasan Atas Aksi AS Tahun Lalu

Happy Fajrian
12 Januari 2024, 16:19
kapal tanker, iran, st nikolas, amerika serikat, as, konflik timur tengah
marinetraffic.com
Kapal tanker St Nikolas yang ditangkap militer Iran di Laut Merah, di lepas pantai Oman.
Button AI Summarize

Iran menangkap sebuah kapal tanker minyak di Laut Merah, di lepas pantai Oman pada Kamis (11/1). Militer Iran menyatakan penangkapan kapal tanker bernama St Nikolas ini sebagai balasan atas pencurian minyak oleh Amerika Serikat (AS) tahun lalu.

Pada 21 September 2023, AS menangkap dan menyita 1 juta barel minyak mentah Iran yang diangkut kapal ini, sebelumnya bernama Suez Rajan. Penangkapan dan penyitaan kargo kapal tanker tersebut sebagai bentuk penegakkan sanksi terhadap Iran.

AS mengatakan pada saat itu bahwa Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah berusaha mengirim minyak selundupan Iran ke Cina, yang merupakan pelanggaran terhadap sanksi AS. Teheran memperingatkan bahwa tindakan tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.

“Setelah pencurian minyak Iran oleh Amerika tahun lalu, kapal tanker St Nikolas disita oleh Angkatan Laut Iran atas perintah pengadilan dan akan diarahkan ke pelabuhan Iran,” kata kantor berita semi-resmi Iran, Fars yang mengutip pernyataan angkatan laut negara tersebut, pada Kamis (11/1).

Penyitaan kapal St Nikolas yang berbendera Kepulauan Marshall ini bertepatan juga dengan serangan kelompok milisi Houthi Yaman, yang didukung Iran, selama beberapa minggu terakhir di Semenanjung Arab dan Laut Merah, yang semakin meningkatkan tensi di kawasan Timur Tengah.

Di Washington, Pentagon mengatakan bahwa pasukan Iran secara tidak sah menaiki kapal St Nikolas di Teluk Oman, dan memaksannya mengubah arah menuju perairan teritorial Iran. Sementara itu Gedung Putih mengutuk aksi militer Iran tersebut.

“Tidak ada pembenaran apa pun untuk menyitanya, tidak ada alasan apapun. Mereka harus melepasnya,” kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (12/1).

Sementara itu Wakil Laksamana Brad Cooper, Komandan Armada Kelima Angkatan Laut AS mengatakan bahwa tindakan Iran bertentangan dengan hukum internasional dan mengancam keamanan dan stabilitas maritim.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...