AS dan Inggris Serang Milisi Houthi Yaman, Harga Minyak Naik Lebih 2%

Happy Fajrian
12 Januari 2024, 11:01
harga minyak
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).
Button AI Summarize

Harga minyak naik lebih dari 2% pada Jumat (12/1) ketika Amerika Serikat (AS) dan Inggris melakukan serangan terhadap sasaran militer Houthi di Yaman sebagai pembalasan atas serangan kelompok tersebut terhadap kapal-kapal di Laut Merah mulai akhir tahun lalu.

Minyak mentah berjangka Brent naik US$ 1,81 atau 2,3% menjadi US$ 79,22 per barel, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan naik US$ 1,80 atau 2,5% menjadi US$ 73,82.

Serangan AS dan Inggris merupakan salah satu demonstrasi paling dramatis hingga saat ini mengenai meluasnya perang Israel-Hamas di Timur Tengah sejak meletus pada Oktober 2023. Saksi mata di Yaman membenarkan adanya ledakan di seluruh negeri.

Presiden AS Joe Biden mengatakan serangan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika dan mitra-mitranya tidak akan mentolerir serangan terhadap personelnya atau membiarkan ada pihak-pihak membahayakan kebebasan di jalur navigasi.

“Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda mendukung operasi tersebut,” katanya seperti dikutip Reuters, Jumat (12/1).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...