Harga Nikel Terus Jeblok, DPR Minta Program Hilirisasi Dievaluasi

Mela Syaharani
12 Februari 2024, 13:38
nikel, tambang nikel, hilirisasi nikel
ANTARA FOTO/Jojon/Spt.
Foto udara areal pasca tambang nikel yang sebagian telah di reklamasi di Kecamatan Motui, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Kamis (8/2/2024). Pasca diundangkannya Undang-Undang (UU) Nomor 3/ 2020, pengelolaan sektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) memasuki era baru salah satunya pengusaha wajib melakukan reklamasi pasca-tambang.
Button AI Summarize

Harga nikel diperkirakan semakin turun pada tahun ini, melanjutkan tren penurunan pada tahun lalu. Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan hilirisasi nikel yang berjalan selama ini.

Mulyanto meminta pemerintah tidak menggebu-gebu untuk meningkatan kapasitas ekspor nikel yang mengakibatkan pasokan di pasar internasional berlebih dan menyebabkan harga anjlok. 

"Jangan menguras cadangan nikel untuk produk setengah jadi seperti feronikel dan NPI (nickel pig iron) dengan harga jual murah seperti sekarang ini. Apalagi kalau industri ini menggunakan energi kotor dan limbahnya dibuang ke laut,” kata Mulyanto dalam keterangan resminya yang dikutip pada Senin (12/2).

Mulyanto juga meminta Presiden Joko Widodo untuk mengkaji secara komprehensif program hilirisasi nikel demi optimalnya penerimaan keuangan negara dan kesejahteraan masyarakat.

“Sementara operasional smelter dijalankan secara ugal-ugalan, sehingga banyak menewaskan pekerja," ujarnya. 

Menurut Mulyanto, pemberian insentif besar oleh pemerintah kepada industri smelter di saat harga jual nikel yang anjlok  seperti saat ini dapat menimbulkan berkurangnya penerimaan negara.

Berdasarkan data London Metal Exchange (LME), harga nikel pada penutupan perdagangan Jumat (9/2) mencapai US$ 15.725 per ton.

Meski tren harga sejak awal 2024 menunjukkan pergerakan fluktuatif, harga nikel telah bertahan di angka US$ 16.000-an sejak 5 Januari hingga 5 Februari kemarin. Berdasarkan data Westmetall, harga niket terus menunjukkan tren penurunan sejak September 2023. Harga nikel per tonnya saat itu masih di angka US$ 20.000 per ton.

Forbes mencatat bahwa harga nikel merosot hingga 45% dalam 12 bulan. Anjloknya harga disebabkan oleh pasokan yang melebihi permintaan. 

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...