Shell hingga Eni Genjot Pengeboran Laut Dalam, Kucurkan Rp 110 T/tahun

Happy Fajrian
1 Maret 2024, 15:24
eksplorasi migas, shell, chevron, exxon, bp, rystad energy, cadangan migas
Medco Energi
Ilustrasi pengeboran migas lepas pantai.
Button AI Summarize

Perusahaan-perusahaan minyak dan gas utama dunia seperti ExxonMobil, Shell, Chevron, BP, TotalEnergies, dan Eni, meningkatkan eksplorasi di laut dalam untuk meningkatkan cadangan minyak, meski dengan anggaran yang lebih ketat.

Rystad Energy melaporkan bahwa raksasa minyak global ini menghabiskan rata-rata anggaran secara gabungan US$ 7 miliar, sekitar Rp 110 triliun, per tahun pada 2020-2024. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan periode empat tahun sebelumnya yang mencapai US$ 10 miliar per tahun.

Meskipun dengan anggaran yang lebih ketat, terjadi peningkatan aktivitas pengeboran, khususnya di proyek perairan dalam di Atlantic Margin, Mediterania Timur, dan Asia.

“Tahun lalu terjadi peningkatan signifikan dalam luas wilayah yang diberikan kepada pemain utama dunia dengan luas total 112 ribu kilometer persegi, meningkat 20% dari tahun sebelumnya,” tulis laporan Rystad Energy seperti dikutip Oilprice.com, Jumat (1/3).

Rystad juga melaporkan bahwa blok-blok migas yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan tersebut berada di lepas pantai, dengan 39% berada di segmen landas, 28% di perariran dalam, dan 33% sisanya di perairan ultra-dalam.

“Tren ini menunjukkan adanya dorongan signifikan menuju perairan yang lebih dalam, dengan lebih dari separuh blok yang diberikan menargetkan cadangan di perairan dalam atau ultra dalam,” tulis Rystad Energy.

Perusahaan konsultan energi global ini memperkirakan jumlah eksplorasi laut dalam tahun ini lebih banyak 50 sumur dibandingkan tahun 2023. Sekitar 27% dari seluruh eksplorasi lepas pantai yang dibor tahun lalu adalah sumur perairan dalam/ultra-dalam, meningkat menjadi 35% tahun ini.

“Ketika perusahaan-perusahaan besar memperketat anggaran keuangan mereka, mereka dengan hati-hati menjelajah ke perairan yang lebih dalam dan mengevaluasi kembali pendekatan mereka untuk eksplorasi wilayah terdepan,” kata Analis Senior Rystad Energy, Santosh Budankayala.

“Meskipun kami mengantisipasi mereka untuk menilai dan mematangkan areal perbatasan mereka, kami juga berharap mereka untuk terus fokus pada wilayah yang sudah mereka kenal, wilayah dengan keahlian mapan dan infrastruktur yang menawarkan monetisasi lebih cepat dengan risiko lebih rendah,” ujarnya menambahkan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...