SKK Migas menilai lapangan-lapangan di wilayah Indonesia barat tidak semuanya sudah mature, namun masih ada potensi yang bisa digali seiring adanya temuan besar di Blok South Andaman.
Menurut kajian SKK Migas, tiga cekungan di wilayah Indonesia Barat masih menyimpan potensi migas yang sangat besar hingga puluhan miliar barel setara minyak.
Menurut laporan Gas Exporting Countries Forum (GECF) temuan migas global pada 2023 turun lebih dari 50% menjadi 5 miliar BOE dibandingkan 10,5 miliar BOE pada 2022.
Pertamina masih melaksanakan eksplorasi masif alah satunya akuisisi seismik di Area Buton, Sulawesi Tenggara, terkait potensi minyak 5 miliar barel di lapangan tersebut.
Perusahaan migas milik negara Cina, CNOOC, melaporkan penemuan cadangan migas jumbo di Laut Cina Selatan dengan cadangan terbukti mencapai 100 juta ton setara minyak.
Raksasa migas dunia seperti Shell, ExxonMobil, Chevron, Eni, TotalEnergies, dan BP terus meningkatkan eksplorasi migas di laut dalam untuk mencari cadangan migas baru.
Pertamina Hulu Energi akan menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan eksplorasi demi mendapatkan sumber daya dan cadangan migas baru di Indonesia.
Indonesia berhasil masuk kembali dalam daftar peta industri hulu migas global berkat dua penemuan cadangan migas besar di dunia yaitu Geng North dan Layaran.
Pertamina mengelola lapangan migas di Venezuela yang memiliki cadangan minyak sebesar 12 miliar barel melalui kepemilikan saham sebesar 24,53% di Maurel et Prom.
Kementerian ESDM optimistis sektor hulu migas Indonesia masih sangat menarik seiring masih ditemukannya cadangan migas baru, terbukti dari investasi yang masih mengalir ke sektor ini.
Ragam peristiwa mewarnai sektor migas dan minerba sepanjang 2023, mulai dari tragedi kebakaran depo BBM Plumpang, hingga dimulainya kembali proyek Abadi LNG Blok Masela.