OPEC+ Sepakat Perpanjang Pangkas Produksi Minyak hingga Juni

Mela Syaharani
4 Maret 2024, 10:02
produksi minyak, opec, harga minyak,
ANTARA FOTO/REUTERS/Stephanie McGehee
Pedagang saham Kuwait terlihat di aula perdagangan pasar saham Kuwait Boursa di kota Kuwait, Kuwait, Senin (16/9/2019).

Kantor berita pemerintah Saudi, SPA melaporkan bahwa pemangkasan itu akan dibatalkan secara bertahap, sesuai dengan kondisi pasar.

"Keputusan ini mengirimkan pesan kohesi dan menegaskan bahwa kelompok ini tidak terburu-buru mengembalikan volume suplai. Selain itu, mendukung pandangan bahwa jika waktunya produksi naik, maka dilakukan secara bertahap," ujar Analis di bank investasi Jefferies dalam laporannya.

Pada November 2023, OPEC+ menyetujui pemangkasan sukarela total 2,2 juta bph untuk kuartal pertama.

OPEC+ telah menerapkan serangkaian pemangkasan produksi sejak akhir 2022 untuk mendukung pasar di tengah meningkatnya produksi dari Amerika Serikat dan produsen non-OPEC+, serta kekhawatiran atas permintaan karena negara-negara besar yang tertekan suku bunga yang tinggi.

Menurut perhitungan Reuters, total pemangkasan yang dijanjikan OPEC+ sejak 2022 sekitar 5,86 juta barel per hari atau setara 5,7% dari permintaan harian dunia.

OPEC melihat prospek permintaan minyak tidak pasti tahun ini. Organisasi itu memperkirakan pertumbuhan permintaan relatif kuat 2,25 juta bph, yang dipimpin oleh Asia.

International Energy Agency memperkirakan pertumbuhan permintaan hanya 1,22 juta bph. Sementara itu, pasokan minyak diprediksi tumbuh ke rekor tertinggi sekitar 103,8 juta bph tahun ini.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...