Suplai Minyak Global Kian Ketat, Menteri ESDM Minta Warga Hemat Energi

Mela Syaharani
4 Maret 2024, 15:42
minyak, energi, produksi minyak, harga minyak
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/tom.
Petugas melakukan pengecekan water sprinkle di Stasiun Pengumpul ABG Pertamina EP Jatibarang Field di Indramayu, Jawa Barat, Selasa (27/2/2024).
Button AI Summarize

Pemerintah meminta masyarakat melakukan penghematan energi. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan hal ini menimbang kondisi konflik global saat ini masih melakukan pengendalian terhadap kuota produksi minyak mentah.

“Agar kestabilan pasokan tetap terjaga, kita perlu menggaungkan kepada masyarakat untuk melakukan penghematan energi. Jangan gunakan energi apabila tidak perlu, karena kita juga sulit mendapatkannya," kata Arifin dalam siaran pers yang dikutip pada Senin (4/3).

Menurut Arifin dengan pengendalian produksi dari negara produsen minyak dunia berimbas pada harga minyak yang kian menguat di level US$ 80 per barel, dari yang sebelumnya hanya berada di angka US$ 65-70 per barel.

"Jadi ini yang perlu kita saling dukung. Pemerintah akan menjaga harga. Di lain sisi, masyarakat juga kami minta untuk melakukan penyelamatan energi," ujarnya.

Guna menjaga kestabilan pasokan BBM pemerintah juga berupaya mengoptimalkan cadangan minyak dan gas bumi. Hal ini untuk menghindari ketergantungan yang tinggi terhadap impor BBM. Pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi minyak dengan pemanfaatan teknologi baru serta menemukan cadangan baru.

“Upaya-upaya untuk menahan laju penurunan produksi sudah kita lakukan. Sekarang malah kita sudah akan melangkah lebih jauh, yaitu bagaimana meningkatkan kembali produksinya. Kita berharap banyak dengan output yang semaksimal mungkin bisa dihasilkan dari Blok Cepu,” ucapnya.

Selain Cepu, Arifin juga menyebut Blok Rokan, Masela, dan Train Tangguh 3 sebagai lapangan migas yang diharapkan masih memiliki potensi menghasilkan produksi migas tambahan.

"Di Blok Rokan sedang dilakukan pengujian agar mendapatkan minyak dari sumber-sumber lapisan yang paling dalam. Target kita masih sangat menantang untuk bisa mencapai 1 juta barel, untuk itu diperlukan kerja sama semua pihak agar bisa mendukung, agar ini bisa kita capai," ujar Arifin.

Di sektor gas, sambung Arifin, harapan peningkatan produksi lebih terlihat. Selain telah beroperasinya Train Tangguh 3 di BP, terdapat pula eksekusi untuk proyek Masela yang selama ini tertunda bisa dilaksanakan kembali.

Selain itu, adanya penemuan baru ENI di Blok Mahakam juga akan berproduksi di mulai dari tahun depan sebesar 6,8 triliun kaki kubik (TCF) gas. Tidak hanya itu, ada dua potensi baru di Blok Andaman yang sudah mengindikasikan discovery baru yang jumlahnya juga cukup signifikan, yaitu 2 x 6 miliar kaki kubik (BCF).

OPEC+ Perpanjang Masa Pemangkasan Minyak Hingga Juni

Mengenai pemangkasan produksi, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia atau OPEC+ sepakat memperpanjang pemangkasan produksi minyak secara sukarela pada Minggu (3/3).

Pemangkasan produksi 2,2 juta barel per hari atau bph dilakukan hingga kuartal II atau Juni. Hal ini menjadi sentimen positif di pasar di tengah-tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dan peningkatan produksi di luar OPEC+.

Pemimpin de facto OPEC Arab Saudi mengatakan, mereka akan memperpanjang pemangkasan sukarela 1 juta bph hingga akhir Juni. Dengan begitu, produksi tetap di kisaran 9 juta bph. Rincian besaran pemangkasan produksi di masing-masing negara anggota OPEC+ yakni:

  • Arab Saudi 1 juta bph
  • Rusia 471 ribu bph
  • Irak 220 ribu bph
  • Uni Emirat Arab (UEA) 163 ribu bph
  • Kuwait 135 ribu bph
  • Aljazair 51 ribu bph
  • Oman 42 ribu bph
  • Kazakhstan 82 ribu bph

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...