Harga Minyak Naik Tipis Imbas Pengetatan Pasokan dan Geopolitik

Mela Syaharani
18 Maret 2024, 09:51
minyak, harga minyak,
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Ilustrasi anjungan lepas pantai.

Pernyataan ini menentang tekanan dari para sekutu Israel. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa langkah tersebut akan membuat perdamaian regional menjadi sangat sulit.

Minggu ini, para investor mengamati hasil pertemuan dua hari Federal Reserve AS (the Fed) yang akan diketahui pada Rabu esok. Seorang analis pasar dari IG, Tony Sycamore mengatakan bahwa pertemuan tersebut akan memberikan kejelasan mengenai waktu pemangkasan suku bunga.

Reuters menulis, The Fed kemungkinan akan tetap mempertahankan suku bunga atau tidak ada perubahan pada bulan ini. Akan tetapi, kemungkinan penurunan suku bunga baru akan terjadi pada pertemuan Juni mendatang.

Penurunan suku bunga akan berdampak pada harga minyak. Ini karena suku bunga yang lebih rendah akan merangsang permintaan di AS yang menguatkan harga minyak.

Harga minyak telah berada di kisaran nilai yang cenderung rendah selama bulan lalu. Meski begitu, laporan permintaan yang bullish dari Badan Energi Internasional membuat harga naik ke level tertinggi sejak November.

Badan yang mewakili negara-negara industri ini telah memperkuat proyeksi permintaan untuk keempat kalinya sejak November karena serangan Houthi di Laut Merah membuat kapal-kapal mengalihkan rute perjalanan mereka, meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Untuk pertama kalinya, IEA juga memprediksi sedikit defisit tahun ini, bukannya surplus.  IEA menulis permintaan bahan bakar AS juga mendukung harga karena kilang-kilang minyak menyelesaikan beberapa proyek. Pada penutupan hari Jumat, Brent dan WTI berjangka masing-masing naik 11% dan 13% pada 2024.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...