Beroperasi Penuh, PLTGU Jawa-1 Mampu Tekan Emisi Karbon 3,3 Juta Ton

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
30 Maret 2024, 13:58
PLTGU Jawa-1 diproyeksikan akan menekan emisi karbon sebesar 3,3 juta tco2e per tahun.
Pertamina
Button AI Summarize

Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 dengan kapasitas 1760 MW siap beroperasi secara penuh setelah melewati serangkaian tes. Pengujian yang dimaksud, di antaranya plant reliability run & net dependable capacity test pada 29 Maret 2024.

Sejalan dengan dilaluinya rangkaian proses tersebut maka Indonesia akan resmi memiliki pembangkit terintegrasi terbesar di Asia Tenggara dilengkapi dengan regasification system.

PLTGU Jawa-1 dikelola PT Jawa Satu Power (JSP) yang dimiliki konsorsium antara Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dengan kepemilikan 40 persen, Marubeni 40 persen, dan Sojitz 20 persen.

Di dalam kesempatan yang penting ini, CEO Pertamina NRE John Anis menyatakan apresiasinya yang luar biasa kepada seluruh jajaran manajemen dan perwira JSP atas dedikasi dan kerja keras yang luar biasa dalam menyelesaikan mega proyek ini.

“Berkat dukungan dari semua pihak terus diharapkan agar PLTGU Jawa-1 dapat menunjukkan operational excellence dan bisa membawa manfaat optimal bagi Pertamina dan NKRI,” ucap John.

Ia mengimbuhkan bahwa dengan semua keunikan instalasinya, PLTGU Jawa-1 bisa menjadi salah satu pilar transisi energi yang menjadi kebanggaan Pertamina maupun Indonesia.

Direktur Utama JSP Asistia Semiawan menyatakan bahwa proses formal administratif sudah ditempuh dan dilengkapi. “Semoga semuanya lancar sehingga kami bisa berkontribusi mendukung penyediaan listrik melalui kolaborasi bersama mitra strategis kami yakni PLN,” tuturnya.

PLTGU Jawa-1 merupakan pembangkit Listrik yang mengintegrasikan floating storage and regasification unit (FSRU) dengan unit pembangkit listrik berkapasitas 1760 MW, terdiri dari dua unit pembangkit dengan masing-masing kapasitas 880 MW.

Khusus unit kedua beroperasi komersil sejak Desember 2023. Proyek ini menghubungkan ketersediaan pasokan gas di Papua dengan kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali.

Proyek ini memiliki sejumlah keunggulan, antara lain lebih efisien karena menggunakan generasi terbaru teknologi single shaft combined cycle gas turbine, sehingga harga jual Listrik pun menjadi kompetitif.

Sementara itu, dari sisi operasional, pembangkit ini memiliki teknologi black start capability sehingga dapat melakukan self start up sendiri.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...