Pertamina Diminta Kelola Blok Andaman, ESDM: Agar Cepat Produksinya
PT Pertamina (Persero) didorong untuk ikut serta mengelola Blok Andaman. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut langkah tersebut demi mempercepat produksi blok migas tersebut.
“Kalau pemerintah ingin melihat mana yang memberikan hasil terbaik,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat ditemui di Direktorat Jenderal Migas, Jakarta, Jumat (14/6).
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, investor asing yang mengelola Blok Andaman berharap Pertamina dapat turut berpartisipasi. "Karena mereka jadi dapat berkolaborasi dengan pihak yang memiliki pengalaman," ucapnya pada pekan lalu.
Menanggapi rencana itu, Pertamina mengatakan saat ini masih berproses. “Masih pembahasan komprehensif,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso kepada Katadata.co.id.
Potensi Blok Andaman
Potensi migas di Blok Andaman dalam beberapa tahun terakhir cukup besar. Ada tiga sumur yang menjadi tumpuan, yaitu Timpan-1, Layaran-1, dan Tangkulo-1.
Sumur Layaran-1 ditemukan oleh Mubadala Energy di Blok South Andaman pada Desember 2023. Lokasinya sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara. Sebagai informasi, Mubadala Energy merupakan perusahaan migas asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Sumur itu dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman laut 1.207 meter. Di sini ditemukan kolom gas (gas column) yang luas dengan ektebalan lebih dari 230 meter.
Akuisisi data lengkap terkait temuan tersebut telah berlangsung. Sumur dengan sukses mengalirkan kualitas gas berkapasitas 30 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Berdasarkan laporan dari Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD, temuan Sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 triliun kaki kubik. Temuan ini dapat melebihi dari penemuan sumur Geng North-1, cekungan Kutai dan masuk ke dalam tiga besar dunia.
Lima bulan berselang, Mubadala Energy kembali menemukan potensi gas besar di dalam sumur Tangkulo-1 pada Mei 2024. Sumur ini berlokasi sekitar 65 kilometer lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra, Indonesia.
Sumur tersebut dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter. Melalui temuan baru ini, total potensi di South Andaman mencapai sekitar 8 triliun kaki kubik.