PHE Selesai Studi Seismik di Bone dan Seram Cari Cadangan Migas Baru

Mela Syaharani
15 Juli 2024, 13:39
phe, cadangan migas, migas, eksplorasi migas, cadangan migas
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Produksi hulu migas berlangsung di Anjungan Central Plant dan Anjungan Bravo Flow Station Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ), lepas pantai utara Subang, Laut Jawa, Jawa Barat, Senin (3/4/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil menyelesaikan Survei Seismik 3D Offshore di wilayah Indonesia Timur, khususnya Wilayah Bone & Southeast (SE) Seram pada akhir Juni 2024 untuk mencari cadangan migas baru.

Seismik 3D Offshore Bone dan SE Seram itu sendiri merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti PHE Jambi Merang (KKPJM) di wilayah terbuka yang dilakukan melalui Anak perusahaan PHE yakni PT Elnusa Tbk yang berkolaborasi dengan China Oilfield Services Limited (COSL).

Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng, mengatakan Proyek Survei Seismik 3D Offshore Bone dan 3D SE Seram ini sukses dilaksanakan dengan zero accident dan secara OTOBOSOR (on time, on budget, on schedule dan on return).

"Survei 3D Bone seluas 821 km2 dapat diselesaikan dalam waktu 26 hari dari target 37 hari dan survei SE Seram seluas 700 km2 dapat diselesaikan dalam 60 hari dari target 75 hari," kata Muharram dalam siaran pers, dikutip Senin (15/7).

Proyek ini adalah tonggak yang sangat penting pada program New Venture PHE di Wilayah Indonesia Timur dalam upaya mendapatkan blok-blok eksplorasi migas baru untuk mendukung ketahanan energi nasional kedepan.

Kedua proyek ini menggunakan kapal survei seismik milik COSL menggunakan metode akuisisi seismik 3D Marine Streamer Broadband untuk mendapatkan geometrik struktur bawah permukaan pada target dalam dengan baik. Khususnya di Bone dan Seram, yang memiliki potensi yang besar dalam hal sumber daya migas yang belum sepenuhnya dilakukan eksplorasi.

Masuk 7 Big Fish

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Pertamina baru melakukan pengecekan studi seismik pada 22 cekungan. Studi seismik ini mencakup areal dengan luas 35 ribu kilometer persegi.

“Produksi yang hari ini kita dapatkan itu adalah hanya dari 20 cekungan saja. Jadi masih ada cekungan lain yang perlu dieksplor,” kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI pada Selasa (28/5).

Pertamina mengatakan studi seismik ini dilakukan sebagai komitmen untuk mendorong perusahaan menambah produksi minyak dan gas (migas). Hal itu dilakukan agar Indonesia bisa mencapai target produksi minyak bumi sebanyak satu juta barrel per hari.

Pertamina menyampaikan, guna mencapai target tersebut yang perlu dilakukan adalah mendapatkan temuan baru atau new discovery yang dapat menambah cadangan secara besar.

Berdasarkan hasil studi tersebut, Nicke menyebut tujuh dari 22 cekungan tergolong dalam big fish atau temuan besar yang nantinya akan ditawarkan oleh pemerintah. Nicke mengatakan ketujuh lokasi big fish tersebut saat ini masih dalam proses pencarian mitra.

“Dalam hal ini tidak otomatis Pertamina itu mendapatkan, kami pun harus melakukan bidding stage bersama dengan mitra ataupun sendiri dan ini sedang berproses,” ujar Nicke.

Menurut paparan Nicke dari tujuh big fish tersebut lokasinya bervariasi, ada di onshore dan offshore. Meski begitu secara keseluruhan sebagian temuan cadangan berada di Indonesia Timur.

“Reserve gasnya memang lebih besar dibanding dengan reserve oil. Ini setelah kita temukan hasil seismic 2D, ini prosesnya panjang, 3D dan sebagainya,” ujar Nicke lagi.

Sementara itu Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim menyampaikan cadangan minyak yang dimaksud Nicke antara lain Buton, Bone, Seram dan Kepala Burung.

Chalid menyebut pencarian mitra untuk ketujuh big fish ini terbuka lebar bagi semua pihak. “Ada macam-macam perusahaan, kami welcome,” ujar Chalid.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...