Perjalanan 52 Tahun Berakhir, Pertamina Pensiunkan Kapal FSO Arco Ardjuna
Bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-79, Sabtu (17/8), PT Pertamina Hulu Energi mempensiunkan floating storage and offloading atau FSO Arco Ardjuna, kapal penampung minyak yang telah bertugas selama 52 tahun di Indonesia.
Pelepasan kapal penampung minyak tertua di dunia tersebut, dipimpin oleh General Manager Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java Muzwir Wiratama, dengan membunyikan hand horn, dari atas central plant flowstation yang berjarak sekitar satu kilometer dari kapal tersebut.
Lima kapal yang mengelilingi FSO Arco Ardjuna merespons lengkingan hand horn dengan mengaktifkan sistem “Fifi” atau firefighting. Semprotan air dari kelima kapal tersebut, diiringi dengan lambaian tangan para kru pekerja mengiringi prosesi pelepasan.
"Hari ini kita tidak hanya mengucapkan selamat jalan kepada sebuah kapal. Lebih dari itu, kita memberikan penghormatan terakhir untuk FSO Arco Ardjuna, sebuah fasilitas yang memiliki guratan sejarah panjang," kata Muzwir, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (18/8).
FSO Arco Ardjuna, yang mendukung operasi hulu migas lepas pantai Blok Offshore North West Java (ONWJ), adalah fasilitas penampungan minyak terapung tertua yang masih beroperasi di dunia.
Kapal ini pertama kali dioperasikan oleh Arco pada 1972, dan kemudian berpindah kepemilihan seiring dengan alih kelola wilayah kerja ONWJ. Operator terakhirnya, adalah Pertamina Hulu Energi ONWJ.
Kapal berbobot 153.202 ton ini memiliki dimensi panjang 142,6 meter dan lebar 48,2 meter, dan berkapasitas penyimpanan terpasang sebesar satu juta barel.
Perjalanan panjang FSO Arco Ardjuna menjadi sempurna dengan torehan tidak pernah mengalami lost time incident atau LTI sejak pencatatan dilakukan pada 2011. Ini merupakan terminologi kinerja keselamatan untuk insiden kecelakaan kerja yang dapat mengakibatkan cacat permanen atau kehilangan waktu kerja selama satu hari atau lebih.
Aktivitas lifting terakhir dari kapal ini dilakukan pada 14 Agustus 2024. Tercatat sebanyak 200.000 barel minyak mentah dialihkan ke kapal tanker MT. Success Dalia XLVIII untuk dikirim ke kilang Plaju di Palembang.
Sepanjang masa pengabdiannya selama lima dekade, FSO Arco Ardjuna telah menampung dan menyalurkan total minyak mentah sekitar 1,28 miliar barel minyak bagi ketahanan energi negeri.