MIND ID akan Tambah Kapasitas Smelter Grade Alumina Refinery di Mempawah

Mela Syaharani
9 Januari 2025, 18:30
Pekerja pertambangan MIND ID, MIND ID, smelter
Dok. MIND ID
Iliustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

BUMN Holding Pertambangan, MIND ID berencana menambah menambah kapasitas pabrik pemurnian dan pengolahan atau smelter grade alumina refinery (SGAR) yang terletak di Mempawah, Kalimantan Barat.

“InsyaaAllah akan menambah kapasitas smelter dan meningkatkan kapasitas pemrosesan aluminium secara signifikan. Mungkin tiga kali lipat dari besaran saat ini yang ada di Kuala Tanjung,” kata Direktur Utama MIND ID, hendi Prio Santoso dalam acara MINDialogue yang dipantau secara daring di CNBC TV pada Kamis (9/1).

Smelter yang terletak di Kuala Tanjung, Sumatra Utara merupakan proyek smelter aluminium. Smelter ini rencananya memiliki kapasitas produksi 600 ribu ton aluminium per tahun.

Adapun SGAR ini ditargetkan ramp-up produksi pada kuartal pertama 2025 dan semula akan menghasilkan satu juta ton alumina per tahun. Volume itu berasal dari hasil olahan 3,3 juta ton bauksit. 

Injeksi bauksit perdana ke smelter ini diresmikan oleh Presiden RI ketujuh, Joko Widodo pada 24 September 2024. Proyek fase pertama senilai Rp 16 triliun merupakan milik PT Borneo Alumina Indonesia atau PT BAI. 

Perusahaan adalah anak usaha patungan dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang atau Antam. Inalum dan Antam merupakan anggota dari holding BUMN pertambangan PT Mineral Industri Indonesia alias MIND ID.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mengatakan, Indonesia mengimpor 1,2 juta ton alumina per tahun. Adanya produksi di SGAR ini, Erick menyebut porsi impor alumina Indonesia hanya tersisa 200 ribu ton per tahun. “Itu mungkin menghemat US$ 300 juta. Mudah-mudahan Maret ini sudah bisa produksi alumina sendiri,” kata Erick dalam acara MINDialogue yang dipantau secara daring di CNBC TV pada Kamis (9/1).

Pembangunan Smelter Fase II

Hendi juga mengatakan MIND ID juga telah menyiapkan lahan seluas 500 ha untuk perluasan smelter bauksit SGAR Mempawah fase II berkapasitas produksi 600.000 ton per tahun. Proyek perluasan itu ditaksir membutuhkan biaya sekitar US$ 2 miliar plus fasilitas pendukung sejumlah US$ 900 juta untuk infrastruktur jalan, hauling, hingga pembangkit listrik. 

Menurut Hendi, perencanaan proyek ekspansi smelter Mempawah fase II dapat menghemat devisa negara hingga US$ 3,5 miliar per tahun dari pengurangan impor aluminium. "Lalu ada penciptaan output dari sisi keekonomian, sekitar Rp 150-an triliun lebih," kata Hendi pada kesempatan yang sama. 

Reporter: Mela Syaharani
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...