Pembangunan Kilang Balikpapan Capai 92,42%, Rampung September 2025

Ringkasan
- Sebuah kecelakaan tunggal melibatkan bus Rosalia Indah di KM 370 Jalan Tol Semarang-Batan, Kendal, Jawa Tengah, mengakibatkan tujuh orang meninggal.
- Bus dengan nomor polisi AD 7019 OA yang sedang dalam perjalanan dari Jakarta ke Semarang keluar dari jalur dan terperosok ke parit, membawa total 34 orang termasuk sopir dan kondektur.
- Kecelakaan diduga disebabkan karena sopir terkena rasa kantuk, mengakibatkan 15 penumpang mengalami luka-luka ringan dan 12 penumpang lainnya selamat, sementara korban meninggal dievakuasi ke RS Islam Weleri.

PT Kilang Pertamina Internasional mengatakan progres pembangunan refinery development master plan (RDMP) atau proyek pengembangan Kilang Balikpapan telah mencapai 92,42% per Februari 2025. Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman menyebut proyek ini ditargetkan rampung pada September 2025.
Perusahaan melakukan upaya percepatan dengan melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap progres kontraktor. "Termasuk juga perencanaan penambahan sumber daya manuasia serta pengadaan pelatihan dan spare parts oleh Pertamina,” kata Taufik dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XII Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Kamis (20/2).
Perusahaan sedang menyelesaikan upgrading atau penambahan revamping crude distillation unit (CDU) 4 agar kapasitasnya menjadi 360 ribu barel per hari (bph) atau bertambah 100 ribu bph.
“Namun kami masih terus berprogress untuk proses RFCC (residue fluid catalyctic cracking) dan nafta block sehingga nanti akan diperoleh kapasitas 1,15 juta barel per hari (bph) dari sisi kapasitas,” ujarnya.
Nantinya, Kilang Balikpapan akan menghasilkan produk bernilai tinggi, meliputi bahan bakar minyak (BBM), elpiji (LPG), dan petrokimia.
Menteri Bahlil Targetkan selesai Juni 2025
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebelumnya mendorong Pertamina untuk mempercepat penyelesaian proyek RDMP. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menargetkan pengembangan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KBP) dapat rampung pada Juni 2025.
"Dengan segala cara, selesai Juni atau Juli 2025 lebih baik. Saat selesai, kapasitas pengolahan kilang minyak Pertamina menjadi 360 ribu barel per hari," ujarnya usai meninjau proyek itu akhir pekan lalu, seperti dikutip dari Antara.
Proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai US$ 7,4 miliar. Nilai ini terdiri dari US$ 4,3 miliar berasal dari ekuitas, sedangkan US$ 3,1 miliar diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).
Bahlil menilai keberadaan RDMP Balikpapan sangat strategis dalam mewujudkan ketahanan energi sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang dituangkan dalam program Asta Cita. Pembangunan RDMP Balikpapan diproyeksikan akan menggenjot produksi minyak nasional.
Kilang RU V Balikpapan merupakan kilang pengolahan minyak terbesar kedua di Indonesia dengan kapasitas kilang 260 kilo barrel per day (KBPD) atau 25,2% dari total kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina, luas area kilang 283.82 hektare dan jumlah pekerja 1.771 pekerja.
Proyek RDMP Balikpapan akan mampu meningkatkan kapasitas kilang dari 260 KBPD menjadi 360 KBPD, meningkatkan kualitas produk dari EURO II menjadi EURO V, hingga meningkatkan produk BBM dari 197 KBPD menjadi 339 KBPD dan produk LPG dari 48 kilo tonnes per tahun (KTPA) menjadi 384 KTPA.