Pertamina Pastikan Penjualan Pertamax sudah Kembali Normal

Mela Syaharani
14 April 2025, 17:48
pertamax, pertamina
ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/rwa.
Petugas melayani pembelian bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi jenis Pertamax di salah satu SPBU, Kota Bengkulu, Bengkulu, Kamis (3/4/2025). PT Pertamina Patra Niaga memberikan diskon pembelian BBM nonsubsidi melalui aplikasi MyPertamina sebagai bentuk apresiasi terhadap konsumen untuk setiap pembelian BBM nonsubsidi Pertamax, Pertamax Turbo atau Pertamina Dex selama periode arus balik mudik atau 1-7 April 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Pertamina (Persero) mengatakan penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax sudah kembali ke kondisi normal. Meskipun, BBM jenis Pertamax sempat menurun akibat dugaan oplosan yang terjadi dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di lingkungan Pertamina Subholding dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) periode 2018–2023.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan konsumsi BBM Pertamax dalam periode Ramadan dan Idulfitri meningkat 5% dibandingkan kondisi normal.

“Sekarang sudah kembali normal sesuai yang disampaikan bahwa persentasenya naik terutama di Jawa Tengah. Kami kaget di Jawa Tengah konsumsi Pertamax naik 70% dibanding hari-hari normal,” kata Fadjar saat ditemui di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (14/4).

Dia menyampaikan kenaikan ini kemungkinan disebabkan oleh pergerakan pemudik asal Jawa bagian Barat yang bergeser ke Jawa Tengah sehingga konsumsi Pertamax naik 70%. “Jadi ini membuktikan masyarakat sudah mempercayai kembali produk-produk BBM Pertamina,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan adanya pergeseran pola konsumsi Pertamax setelah muncul isu BBM oplosan. 

“Memang ada pergeseran sedikit sekitar 5% dari Pertamax ke Pertalite,” kata Bahlil.

Meski ada pergeseran tersebut, pemerintah berusaha menjaga agar market share Pertamina tidak berkurang. Untuk memastikan kualitas BBM, pemerintah akan melakukan pengecekan setiap kapal yang membawa produk BBM jadi. Pemeriksaan dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM. 

"Jika crude masuk ke Indonesia dan melewati proses blending di kilang, Lemigas akan mengecek sebelum didistribusikan kepada konsumen," jelasnya.

Pertamina Patra Niaga juga melaporkan adanya penurunan jumlah penjualan Pertamax setelah mencuatnya isu BBM dioplos. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari mengungkapkan bahwa penurunan ini terjadi bersamaan dengan perubahan pola pembelian pelanggan. 

"Karena isu Pertamax kemarin, memang banyak orang yang beralih dari Pertamax ke Pertalite atau Pertamax Turbo," ujar Heppy saat ditemui di Cilegon, Banten, Kamis (13/3).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan