Konsumsi Pertamax Turbo Naik 41% saat periode Ramadan & Idulfitri 2025

Ringkasan
- Mandiri Prioritas adalah layanan istimewa dari Bank Mandiri bagi nasabah dengan dana perseorangan minimal Rp1 miliar. Layanan ini menawarkan berbagai keuntungan eksklusif, seperti Relationship Manager pribadi dan akses prioritas.
- Syarat menjadi nasabah prioritas antara lain memiliki dana minimal Rp1 miliar, mengisi Formulir Mitra Utama, dan memiliki Mandiri Tabungan atau Giro Rupiah Perorangan. Syarat usia dan dokumen juga perlu dipenuhi.
- Calon nasabah dapat mendaftar di kantor cabang Bank Mandiri. Sebaiknya nasabah menghubungi call center atau cabang terdekat untuk memastikan ketersediaan layanan.

Selama periode satuan tugas (satgas) Ramadan Idulfitri (Rafi) 2025, jumlah konsumsi bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi Pertamax Turbo atau Ron 98 naik 41,7% dibandingkan kondisi normal.
“Pertamax Turbo rata-rata harian selama satgas itu mencapai 1.062 kilo liter per hari, sedangkan rata-rata normal konsumsi itu 750 kiloliter per hari,” kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso dalam penutupan posko Rafi 2025 di Grha Pertamina, Senin (14/4).
Fadjar mengatakan kenaikan konsumsi ini kemungkinan disebabkan oleh kesadaran masyarakat BBM non-subsidi yang memiliki oktan tinggi memiliki kualitas yang lebih baik untuk kendaraan mereka. “Dan selama mudik mungkin juga mereka mendapatkan pemasukan yang lebih, jadi berpengaruh juga terhadap pola konsumsi BBM, jadi mungkin memilihnya Pertamax Turbo,” katanya.
Selain Pertamax Turbo, dalam periode Rafi 2025 juga terjadi kenaikan konsumsi BBM Pertalite 9,5%, Pertamax 5% dan Pertamina Dex 3,1% dibandingkan kondisi normal. Kendati demikian, Fadjar mengatakan ada jenis BBM Pertamina yang konsumsinya menurun selama Rafi 2025.
“Adapun yang turun yaitu konsumsi Pertamax Green 4,8%, Biosolar 15% karena truk dan industri dibatasi operasionalnya. Dexlite juga turun 8,3% dibandingkan kondisi normal,” sebutnya.
Fadjar mengatakan Satgas Rafi ini bertugas sejak 17 Maret hingga 14 April 2025. Selama periode ini, lanjutnya, pendistribusian energi berjalan lancar dan aman.
Dari sub-holding hulu migas atau upstream, Pertamina Hulu Energi menjaga produksi dan lifting migas secara optimal dengan angka produksi minyak sebanyak 400 ribu barel per hari (bph) dan gas bumi mencapai 2.500 MMSCFD.
Subholding refinery and petrochemical, Kilang Pertamina Internasional juga menjaga stok minyak mentah dalam kondisi aman dengan kapasitas pengolahan kilang juga sesuai dengan target dari kesiapan yaitu 1,1 juta bph dan optimal operasi kilang sekitar 930 ribu bph.
Pada subholding integrated marine and logistic Pertamina International Shipping, jumlah tonase selama Satgas yang telah dioperasikan sebanyak 341 kapal tanker dengan 300 rute domestik dan 41 rute internasional. “Terjadi juga peningkatan shipment domestik sebesar 14,8% jika dibandingkan dengan Februari 2025,” katanya.
Sementara, di subholding gas, PGN telah menyalurkan gas bumi kepada lebih dari 5.800 pelanggan komersial, industri, dan pelanggan kecil naik 13,6% dibandingkan dengan 2024. Dari sisi realisasi volume pengangkutan gas bumi melalui transmisi jaringan gas juga naik 8,6% dan volume niaga gas bumi naik 22,7% dibandingkan dengan periode Satgas 2024.
Subholding New Renewable Energy, PNRE juga mencatat produksi listrik dari pembangkit berbasis energi bersih dengan total energi sebesar 667.926 MW atau naik 111,60% dari rencana produksi dan kontribusi kenaikan produksi listrik terbesar dari PLTGU dan PLTP sebesar 28,04%.
Untuk subholding komersial and trading, konsumsi LPG selama Satgas naik 3,7% dibanding kondisi normal.