Setelah Indomie, Kemenperin Dorong Produk Kopi RI agar Dikenal Dunia
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana mendorong produk kopi Indonesia agar dikenal dunia seperti Indomie. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Abdul Rochim mengatakan, produk kopi Indonesia memiliki potensi untuk masuk ke pasar global.
"Banyak yang berpotensi untuk didorong, salah satunya kopi yang sudah banyak diekspor ke beberapa negara," kata dia di kantornya, Jakarta, Senin (11/11).
Adapun, Indonesia merupakan negara produsen biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia, dengan produksi rata-rata sekitar 700 ribu ton per tahun atau sekitar 9% dari produksi kopi dunia.
Pada 2018, ekspor kopi Indonesia mencapai 277,41 ribu ton dengan total nilai US$ 806,87 juta. Ekspor tersebut menurun dibandingkan 2017 sebanyak 464,19 ribu ton dengan nilai US$ 1,17 miliar. Ekspor kopi Indonesia telah menjangkau lima benua, yaitu Asia, Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa. Adapun pangsa utama ekspor kopi Indonesia ialah Eropa.
(Baca: Indomie Tetap Dinanti Meski Kena Bea Impor Tinggi di Afrika)
Sedangkan untuk produk kopi olahan, Kemenperin mencatat ekspor produk tersebut memberikan pemasukan devisa pada 2018 sebesar US$ 579,98 juta atau meningkat 19,1% dibandingkan 2017.
Ekspor produk kopi olahan Indonesia yang didominasi produk kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi, telah menembus ke sejumlah pasar seperti ASEAN, Tiongkok, dan Uni Emirat Arab.
Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi terbaik dunia berdasarkan keragaman indikasi geografisnya. Saat ini, telah terdaftar 31 indikasi geografis kopi di Indonesia dan masih terus bertambah. Selain itu, Indonesia juga dikenal sebagai negara yang membudidayakan kopi varietas arabika, robusta, dan liberika.
Ketua Asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi Lukman mengatakan, produk kopi Indonesia bisa didorong agar bisa seperti Indomie. Menurutnya, kopi Indonesia sudah semakin dikenal dunia. "Negara tetangga sampai mengenakan safeguard karena kalah saing dengan produk kita," ujar dia.
(Baca: Pengusaha Ikut Lobi Filipina Minta Penghapusan Bea Masuk Kopi)