Jelang Ramadan, Pemerintah Minta Bulog Impor Bawang Putih 100 Ribu Ton

Image title
19 Maret 2019, 12:38
Bawang Putih
Antara
Warga menggotong sekarung bawang putih di Pasar Flamboyan, Pontianak, Selasa (6/6).

“Kami mengimbau anggota untuk menjalankan wajib tanam tapi dalam pelaksanaannya ada beberapa kendala,” kata Ketua APBI Piko Nyoto Setiadi beberapa waktu lalu.

(Baca: Kementan Tagih Janji Importir Tanam Bawang)

Menurut dia, pengusaha kesulitan mendapatkan bibit karena harganya mahal yakni sekitar Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram. Bibit yang bagus, berasal dari Taiwan, tak tersedia. Kebanyakan bibit bawang putih berasal dari India, Mesir, dan Brazil.

Pengusaha juga mengalami masalah ketersediaan lahan. Kegiatan penanaman bawang putih harus dilakukan dalam ketinggian 700 meter hingga 1.200 meter di atas permukaan laut dan beriklim dingin. Jumlah lahan dengan karakteristik ini sangat terbatas.

(Baca: Kementan Tindak Tegas Pemalsu Benih Bawang Putih )

Terakhir, kemitraan dengan petani belum bisa dijalankan. Pasalnya, banyak petani masih memilih komoditas lain yang lebih menguntungkan untuk ditanam. “Kami minta diberikan arahan oleh Kementerian Pertanian,” ujar Piko.

Aturan wajib tanam tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2017. Para importir diharuskan untuk menanam bawang putih paling lambat pada Juni tahun lalu. Namun melihat masih banyaknya persoalan dalam penerapan wajib tanam, importir pun meminta perpanjangan waktu untuk persiapan sampai Desember 2018.

Halaman:
Reporter: Rizka Gusti Anggraini
Editor: Sorta Tobing

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...