Kolaborasi, Kunci Bisnis Halal di Era Digital

Desy Setyowati
24 Oktober 2018, 18:43
Peragaan Busana Muslim
Antara

Bahkan, ia optimistis bisa menjangkau pasar luar negeri dengan berkolaborasi. Saat ini, ia mengincar pasar Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura. Ke depan, ia berencana memperluas pasar hingga Timur Tengah. "Ekosistem membuat industri ini tumbuh berkesinambungan," katanya.

Hal senada disampaikan oleh CEO HalalTrip Fazal Bahardeen. Menurutnya, ekosistem yang lengkap akan membantu menurunkan biaya produksi. "Persoalannya, bagaimana menyamakan persepsi antar pelaku usaha untuk membentuk ekosistem," kata dia.

Dari sisi internal, HalalTrip fokus mengumpulkan data untuk menyediakan layanan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Produk yang lengkap dan sesuai kebutuhan bisa meningkatkan basis pasar.

(Baca juga: Pemerintah Diminta Tingkatkan Nilai Tambah Produk Industri Manufaktur)

Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengatakan, bahwa pasar industri fesyen dunia mencapai Rp 166 triliun per tahun. Sebanyak Rp 54 triliun di antaranya merupakan pasar fesyen muslim, yang bisa digarap oleh pebisnis nasional.

Sementara Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyampaikan, potensi industri halal global diperkirakan mencapai US$ 3,1 triliun atau sekitar Rp 46.500 triliun pada 2022. Ia mencatat, pengeluaran penduduk muslim dunia untuk produk halal mencapai US$ 2 triliun  sepanjang 2016.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...