Kejar Peningkatan Ekspor, RI-Turki Kembali Gelar Perundingan Dagang

Michael Reily
30 Mei 2018, 11:03
Pelabuhan Ekspor
Katadata
Pelabuhan ekspor

Selanjutnya, pada putaran ke dua ini Indonesia dan Turki juga akan memfinalisasi kerangka acuan (TOR) perundingan, modalitas akses pasar, dan pembahasan teks perjanjian. Modalitas perundingan akses pasar merefleksikan komitmen, cakupan isu runding, dan tingkat liberalisasi yang akan disepakati.

Turki merupakan salah satu negara yang paling aktif melakukan perundingan Free Trade Agreement (FTA). Turki pun telah melakukan 21 perjanjian yang telah diimplementasikan dan 10 perjanjian masih dalam proses perundingan.

Made menjelaskan, produk Indonesia akan mengalami kesulitan bersaing di pasar Turki apabila masih menghadapi tarif tinggi dan kebijakan antidumping atau safeguard Turki.

“Untuk itu, perundingan ini penting untuk segera diselesaikan dan diharapkan dapat mencapai kemajuan signifikan untuk mengejar target penyelesaian tahap pertama pada awal tahun 2019,” ujarnya.

Menurut data Kemendag, total perdagangan Indonesia Turki pada tahun 2017 mencapai US$ 1,7 miliar. Nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 1,2 miliar dengan produk utama karet, tekstil, dan minyak kelapa sawit.  Adapun impor tahun lalu tercatat sebesar US$ 534,1 juta dengan komoditas utama seperti besi baja,tembakau, produk kimia, dan katun.

Sedangkan pada 2016, total perdagangan Indonesia dan Turki mencapai US$ 1,33 miliar dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 712,9 juta. Kendati, nilai total perdagangan tersebut merosot 10,93% dibandingkan pada 2012 yang mencapai US$ 1,67 miliar.

Turki merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-28 bagi Indonesia. Sebaliknya, Turki merupakan negara asal impor nonmigas ke-33 bagi Indonesia. Nilai investasi Turki di Indonesia mencapai US$ 1,5 juta pada 2017.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...