Antisipasi Mafia Beras, Bulog Atur Strategi Distribusi dan Penyerapan

Michael Reily
9 Mei 2018, 15:33
Beras bulog
ANTARA FOTO/Rahmad
Tumpukan beras di Gudang Bulog di Lhokseumawe, Aceh, 31 Januari 2018.

Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga rata-rata beras kualitas medium per 11 April 2018 sebesar Rp 11.950 per kilogram,. Sementara pada 9 Mei 2018 harga beras hanya turun jadi Rp 11.800 per kilogram. “Pasokan sudah terjamin, jadi ada yang harus kita kaji jika hitungannya ketersediaan dan permintaan,” ujar Amran.

Pemerintah juga akan bekerjasama dengan pihak TNI dalam kegaitan operasi serap gabah (Sergap). Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (Aster Kasad) TNI Supartodi  mengatakan kerjasama itu diharapkan dapat menjadika  operasi serap gabah berjalan lancar.  Dalam kerja sama itu, tentara nantinya bakal diminta untuk menyerap gabah petani yang sudah menerima bantuan pengering untuk kemudian disalurkan ke gudang Bulog.

Penandatanganan Nota Kesepahaman pun telah dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur. “Daya serap Bulog bisa meningkat dengan kesepakatan ini,” kata Supartodi.

(Baca Juga : Bulog Siapkan Anggaran Rp 15 Triliun untuk Kelola Beras)

Di lain sisi, pengamat pangan dan pertanian Khudori menjelaskan bahwa tingginya harga beras antara lain disebabkan oleh minimnya produksi beras pada 2017, sementara  hasil perhitungan produksi beras yang terlalu tinggi. Badan Pusat Statitisik (BPS) pun mencatat perhitungan produksi beras lebih banyak sekitar 17%.

Jika perhitungan produksi beras 2017 tercatat sekitar 40 juta ton, terdapat kelebihan sekitar 6 juta ton. Sehingga total produksi sebenarnya hanya berkisar di angka 33 juta ton. Konsumsi masyarakat setiap bulan pun bisa mencapai 2,8 juta ton. “Sebenarnya surplusnya tidak terlalu banyak, kalau ada gangguan sedikit saja bisa mengancam ketahanan pangan,” ujar Khudori.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...