Kemendag Buka Izin Impor Garam Industri 676 Ribu Ton

Michael Reily
19 Maret 2018, 09:16
Petani garam
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Petani memanen garam di lahan garam desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7).

Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) garam industri sebesar 676 ribu ton. Pemberian izin impor dilakukan berdasarkan rekomendasi tahap pertama dari Kementerian Perindustrian pasca diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2018 .

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengungkapkan izin impor 676 ribu ton garam merupakan bagian dari tambahan kuota impor yang  sebelumnya telah disetujui dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebesar 1,33 juta ton. 

 “SPI  sudah diterbitkan untuk untuk 25 perusahaan,” kata Oke kepada Katadata, Sabtu (17/3) lalu.

(Baca : Industri Kertas dan Farmasi Akan Direkomendasikan Dapat Impor Garam)

Mengutip situs Inatrade Kementerian Perdagangan, tercatat 21 perusahaan yang telah melaporkan izin impor, yaitu Abbott Indonesia, Actavis Indonesia, Braun Pharmaceutical Indonesia, Bayer Indonesia, Cheetah Garam Indonesia. Kemudian, Darya-Varia Laboratoria Tbk, Emjebe Pharma, Kimia Farma Tbk, dan Kusuma Tirta Perkasa.

Lalu ada Novell Pharmaceutical Laboratory, Petropack Agro Industries, Riau Andalan Pulp and Paper, Saltindo Perkasa, Sanbe Farma, Sarotaria Aneka Industri, dan Sumatraco Langgeng Makmur. Susanti Megah, Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper, Tempo Scab Pacific Tbk, Unichemcandi Indonesia, serta Unilever Indonesia Tbk juga menjadi perusahaan yang mendapatkan izin.

(Baca : Akhiri Kemelut Impor Garam Industri, Ini Isi PP yang Diteken Jokowi)

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Ahmad Sigit Dwiwahjono juga menjelaskan rekomendasi impor akan diberikan secara bertahap pada perusahaan. Adapun, pada tahap pertama Kementerian Perindustrian telah merekomendasikan sekitar 600 ribu ton impor garam.

Rekomendasi garam industri ni diprioritaskan untuk industri kertas, farmasi, serta makanan dan minuman. “Bertahap, tergantung produksi garam rakyat,” kata Sigit.

Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...