Pemerintah Waspadai Dampak Lanjutan Kebijakan Bea Masuk Impor Baja AS

Michael Reily
7 Maret 2018, 19:35
Baja Krakatau Steel
AGUNG SAMOSIR | KATADATA

“Kalau belum berbahaya ya tidak bisa apa-apa, sekarang belum terjadi,” ujar Airlangga.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani pun mewaspadai revitalisasi antar negara. Namun, bagi Indonesia, kebijakan bea masuk produk baja tak tertalu mempengaruhi kegiatan ekspor. “Kebijakan AS tidak terlalu signifikan karena kita masih impor,” tutur Rosan.

Sementara, peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengungkapkan Tiongkok memiliki produk baja yang murah. Meski demikian, yang mesti diwaspadai ketika impor baja dari Tiongkok berpotensi menambah defisit perdagangan Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga harus harus mulai waspada, mengingat kebijakan proteksionisme AS sudah mulai menyentuh produk komoditas lain. “Kelapa sawit untuk biodiesel sudah akan diterapkan bea masuk anti-dumping, apalagi ke depannya?” tuturnya.

Sebelumnya, Departemen Perdagangan Amerika Serikat (United States Department of Commerce/USDOC) telah menetapkan besaran bea masuk anti-dumping untuk produk biodiesel Indonesia dan Argentina pada Rabu (21/2). Meski masih dalam proses penyelidikan United States Internasional Trade Comission (USITC), namun pemerintah Indonesia telah menyiapkan langkah dan siap menggugat AS ke World Trade Organization (WTO).

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...