Masuki Putaran ke-4, Sawit Masih Jadi Agenda Khusus Perundingan CEPA

Michael Reily
19 Februari 2018, 20:45
Bendera Uni Eropa
Katadata
Penyelesaian isu hambatan yang dihadapi oleh produk CPO Indonesia di pasar Uni Eropa menjadi salah satu kasus yang tengah menjadi sorotan, seiring dengan adanya keputusan dari Parlemen Eropa tertanggal 17 Januari 2018 terkait peningkatan penggunaan renewa

Selain itu, IE-CEPA juga bakal menjadi perundingan yang ambisius yang dilakukan Indonesia, karena kedua pihak menargetkan akan mengeliminasi tarif bea masuk dengan lebih dari 90% pos tarif guna merealisasikan  perjanjian yang modern, komprehesif dan saling menguntungkan untuk memasuki pasar ketiga. " Jelas, peningkatan ekspor dan investasi Uni Eropa berikut barang dan jasa yang diperlukan, untuk investasi itu merupakan target utama kita,” jelas Iman.

Penyelenggaraan perundingan IE- CEPA juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo sebelumnya yang menetapkan perundingan tersebut sebagai salah satu prioritas untuk dirampungkan tahun ini. Selain isu substansi perundingan, jangka waktu penyelesaian dan implementasi perundingan turut diperhatikan.

“Penyelesaian perundingan perlu diakselerasi untuk mencegah beralihnya pangsa pasar Indonesia di Eropa ke negara pesaing yang telah memiliki perjanjian dagang dengan Uni Eropa, Namun target penyelesaian yang cepat seyogyanya tidak mengorbankan kepentingan Indonesia dan kualitas perjanjian itu sendiri," tutur Iman.

Indonesia saat ini memang sedikit tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Vietnam yang sudah lebih dulu memiliki Free Trade Agreement (FTA) dengan Uni-Eropa

Perundingan dengan Singapura mulai dilakukan pada tahun 2010 dan disepakati pada tahun 2014, sedangkan perundingan dengan Vietnam telah dilakukan pada tahun 2012 dan disepakati pada 2016.

Namun, sampai saat ini kedua perundingan tersebut belum berlaku sebab Singapura masih menunggu proses ratifikasi, sedangkan Vietnam sudah mencapai proses penandatanganan. Perjanjian Uni-Eropa dengan kedua negara tersebut bersifat komprehensif dan mencakup isu perundingan yang sama dengan IE-CEPA.

Data Kementerian Perdagangan menunjukan kawasan Uni-Eropa saat ini masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke enam dengan nilai perdagangan sebesar US$ 16,2 miliar dan negara eksportir terbesar ke Indonesia dengan nilai sebesar US$ 11,2 miliar. Selama lima tahun terakhir, neraca perdagangan kedua segmen tersebut menunjukkan surplus bagi Indonesia, sedangkan nilai investasi Uni-Eropa di Indonesia baru mencapai nilai US$ 2,8 miliar.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...