Dua Pesawat Perintis Diusulkan Masuk Proyek Strategis Nasional
Kementerian Perindustrian mengusulkan pengembangan dua pesawat terbang lokal, yakni R-80 serta N-245 masuk dalam daftar revisi Proyek Strategis Nasional (PSN). Harapannya, kedua pesawat ini dapat lebih cepat mengudara guna mendukung konektivitas antarpulau pada 2019.
“Dua proyek pengembangan pesawat tersebut dianggap cukup strategis. Alasannya proyek ini bisa meningkatkan kemandirian Indonesia dalam penyediaan pesawat jarak menengah,” kata Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Telekomunikasi dan Elektronika, Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan melalui siaran pers, Rabu (27/12).
Saat ini, Putu mengatakan, pemerintah sedang berencana menambah jumlah proyek yang akan masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
(Baca juga: Hingga 2035, Pemerintah Fokus Kembangkan Industri Dirgantara)
Menurut Putu, proyek pesawat N-245 merupakan pengembangan dari pesawat CN-235 yang dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero). Pesawat N245 adalah pesawat propeller (baling-baling) dengan jumlah penumpang sekitar 50 orang. Pesawat ini cocok sebagai penghubung kota-kota kecil di wilayah Indonesia. Sedangkan, R-80 merupakan pesawat menengah dengan daya angkut 80 hingga 100 penumpang yang dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri.
Ia mengungkapkan, apabila dua proyek pengembangan ini masuk revisi Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional, maka akan lebih mudah mendapatkan dukungan pemerintah. Di antaranya, mendapatkan fasilitas pengujian prototipe serta jaminan lainnya sebagai proyek strategis nasional.
Dengan masuknya dua proyek ini dalam taraf strategis, Putu menargetkan pengembangan prototipe akan dimulai pada awal 2017 mendatang. “Setelah itu, harapan kami, akhir 2019 kedua pesawat itu dapat segera terbang,”ujarnya.
(Baca juga: PT DI Tutup Tahun Ini dengan Ekspor Pesawat ke 10 Negara)
Seperti diketahui, PT. Dirgantara Indonesia saat ini sedang mengembangkan pesawat perintis yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah Indonesia. Di antaranya adalah pesawat N219 yang berkapasitas penumpang 19 orang. “Pemerintah mengharapkan pesawat N219 dapat terbang perdana pada tahun 2017 nanti,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.
PT Dirgantara Indonesia merupakan salah satu produsen pesawat terbang terbesar di Asia Tenggara. Sejak tahun 1976 hingga saat ini, lebih dari 180 pesawat terbang dan 200 helikopter yang telah dibuat dan diserahkan kepada pembelinya. “Pesawat-pesawat tersebut terdiri dari Pesawat CN 235, CN 295 dan NC 212,” kata Airlangga.
(Baca juga: Iran Beli 80 Pesawat Boeing Senilai US$ 16,6 Miliar)