Target 5 Tahun Lagi Tidak Impor Ponsel

Image title
Oleh
8 Juli 2014, 16:14
MS Hidayat.jpg
KATADATA/
KATADATA | Arief Kamaludin

Sejak tahun lalu, imbas dari Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 82 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Telepon Seluler, efektif mendorong industri nasional berinvestasi. Setidaknya baru beberapa bulan setelah aturan tersebut efektif, ada beberapa perusahaan lokal yang berinvestasi membangun pabrik perakitan ponsel, diantaranya  merek Axioo, Advan, Mito, Polytron dan Evercoss.

Bahkan bukan hanya perangkat, Indonesia juga telah mampu membuat sistem operasi agar bisa bersaing dengan Android. Tahun lalu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia memperkenalkan sistem operasi buatannya yang dinamakan BandrOS yang merupakan singkatan dari Bandung Raya Operating System.

Hal ini membuktikan bahwa Indonesia mampu memproduksi ponsel baik perangkat maupun sistem operasinya. Tinggal bagaimana membuat lokalisasi komponen dalam pembuatan perangkatnya. Hingga saat ini pabrik ponsel yang sedang dibangun atau baru saja berproduksi hanya bisa menjangkau kandungan local sebesar 30 persen.

Dalam hal ini, Hidayat menargetkan dalam lima tahun ke depan kandungan lokal pada produk ponsel bisa mencapai 80 persen. Untuk itu, kata dia, pemerintah siap memberikan berbagai insentif  agar produsen  bisa memproduksi ponsel dengan kandungan lokal yang lebih tinggi. Pemerintah berani memberikan insentif karena industri ini dianggap pionir dan bisa menekan impor ponsel yang sangat tinggi setiap tahun.

"Kami dorong habis ini, dan tolong percaya kepada saya. Bagi para industrialis, saya akan perjuangkan segala ketentuan yang masih memungkinkan agar mereka memperoleh kemudahan, termasuk tax holiday dan PPh (insentif pajak penghasilan)" ujar Hidayat.

Halaman:
Reporter: Rikawati
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...