Tren Belanja saat Normal Baru Mal Berubah, Barang Konsumtif Tak Laku
Tak hanya itu, imbas dari aturan bekerja di rumah selama tiga bulan membuat permintaan alat-alat berkebun meningkat. Sedangkan kebutuhan fesyen saat Ramadan dan Idul Fitri trennya masih cukup baik, meski tak sepesat tahun-tahun sebelumnya.
"Penjual yang bergerak di bidang pangan permintaannya sangat bagus di platform kami dan yang mengejutkan adalah peralatan outdoor dan gardening ini juga menjadi katagori banyak yang diminati. Mungkin karena di rumah bosan tidak ada aktivitas," kata dia.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia memperkirakan pembukaan mal saat fase transisi pertama di DKI Jakarta tak terlalu berdampak signifikan terhadap kinerja bisnis. Pengusaha bahkan diperkirakan tetap merugi lantaran biaya operasional tinggi untuk menerapkan protokol kesehatan.
(Baca: Anies Belum Lihat Tanda-tanda PSBB Jakarta Perlu Diperketat Lagi)
Ketua Umum Aprindo Roy Mandey memperkirakan hanya 15% pengunjung yang berbelanja pada hari pertama pembukaan mal di Jakarta. Sementara sisanya, datang hanya untuk sekadar jalan-jalan menghilangkan rasa bosan setelah tiga bulan mengurung diri di rumah.
"Orang yang berkunjung ke mal paling yang belanja hanya 10%-15% saja. Sangat rendah sekali dan hampir tidak ada arti untuk menggerakan sektor perdagangan atau ritel yang saat ini sedang terdampak," kata Roy kepada Katadata.co.id, Selasa (16/6).