Potret Suram Industri Taman Hiburan, Walt Disney PHK 28 Ribu Pegawai

Image title
Oleh Ekarina
30 September 2020, 14:00
Walt Disney, Taman Hiburan, Amerika Serikat, Pandemi Corona, Covid-19, Virus Corona, Bisnis, Internasional.
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Pengunjung memakai masker berjalan melewati Shanghai Disney Resort, yang akan ditututp selama liburan Tahun Baru Imlek. Walt Disney melakukan PHK terhadap 28 ribu karyawannya akibat pandemi corona.

Divisi taman hiburan melaporkan kerugian US$ 2 miliar (Rp 29,8 triliun) pada kuartal ketiga imbas penutupan. Perusahaan memperoleh total pendapatan US$ 11,78 miliar atau sekitar Rp 174,2 triliun pada kuartal ketiga. Yang mana penurunan pendapatan terbesar disumbang divisi taman hiburan sekitar 85% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

CEO Bob Chapek mengatakan, pendapatan Walt Disney World pada Agustus belum sepenuhnya pulih, karena pembukaan kembali taman hiburan padaJuli mengundang kontroversi di tengah lonjakan kasus Covid-19 Florida.

Hubungan Disney dengan karyawan yang meminta mereka kembali bekerja selama pandemi juga menjadi sumber perselisihan. Beberapa karyawan Walt Disney World meluncurkan petisi yang mendesak resor di lokasi tersebut agar menunda pembukaan di saat kasus Covid-19 melonjak di Florida.

Asosiasi aktor melarang  anggota serikat kembali bekerja setelah berselisih dengan manajemen terkait pengujian berkala Covid-19 yang menimbulkan keprihatinan mereka. Meski taman hiburan Disneyland tutup, distrik perbelanjaan Downtown Disney resor mulai dibuka. 

Selain Disneyland, industri taman hiburan lainnya di AS yang juga terpukul selama penutupan yakni Universal Orlando dan SeaWorld Entertainment. 

SeaWorld Entertainment akan memberhentikan karyawan SeaWorld Orlando dan Busch Gardens Tampa akibat penurunan 96% pendapatan dan kunjungan. Sedangkan Universal Orlando akan memberhentikan permanen lebih dari 1.200 pekerja hotel. 

Laju penularan Covid-19 memiliki kecepatan berbeda di berbagai belahan dunia. Kondisi itu berpengaruh terhadap kebijakan tiap negara dalam menutup wilayahnya. Dalam laporan Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) per 1 September 2020, sejumlah destinasi di tiap region masih ditutup untuk pariwisata internasional.

Asia merupakan region yang paling banyak menutup destinasinya. Sebanyak 28 destinasi atau 61% dari total destinasi di Asia masih melakukan pembatasan wilayah. Sebaliknya, Eropa adalah region yang mulai mencabut status pembatasan wilayah. Hanya sembilan destinasi atau 17% dari total destinasi di Eropa yang masih ditutup.

Secara global, 51 tempat atau 23% dari total destinasi telah melakukan pembatasan selama 30 minggu. Sebanyak 27 di antaranya masih menutup perbatasannya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...