Ekspor Non-Migas Indonesia Ke Malaysia Rekor Tertinggi dalam 10 Tahun
Ekspor Indonesia ke Malaysia semakin meningkat seiring pemulihan ekonomi di negara tersebut. Ekspor non-migas Indonesia ke Malaysia bahkan menembus level tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengatakan, ekspor nonmigas Indonesia ke Malaysia pada periode Januari–September 2021 mencapai US$ 7,53 miliar (Rp 107 triliun), tumbuh hingga 61,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Nilai ekspor tersebut juga merupakan yang tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Capaian ini sangat menggembirakan dan diharapkan dapat terus bertambah hingga akhir 2021.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa permintaan barang dari Indonesia sudah mulai pulih, bahkan meningkat pasca pembatasan ketat yang dilakukan Malaysia sejak awal pandemi Covid-19 melanda,” ujar Hermono, dalam siaran pers, akhir pekan lalu.
Beberapa produk ekspor nonmigas yang naik cukup tinggi antara lain tembaga yakni sebesar 265,11%, lemak dan minyak hewan atau nabati tumbuh sebesar 164,9%.
Berbagai produk kimia naik sebesar 112,20%, besi dan baja naik sebesar 65,89%, dan batu bara naik 50,29%.
Atase Perdagangan RI Kuala Lumpur Deden Muhammad Fajar Shiddiq mengatakan, pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia merupakan yang tertinggi di antara sepuluh negara eksportir terbesar ke Malaysia.
Indonesia merupakan negara eksportir ke-enam terbesar ke Malaysia setelah Cina, Amerika Serikat, Singapura, Jepang, dan Taiwan.
“Mulai dibukanya kembali berbagai kegiatan ekonomi di Malaysia pasca pembatasan sosial berkaitan dengan Covid-19 merupakan momentum yang sangat baik, untuk terus meningkatkan ekspor non migas RI ke Malaysia sampai dengan akhir tahun 2021 ini,” kata Deden.
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan mencatat total perdagangan Indonesia–Malaysia di Januari–September 2021 mencapai US$ 15,05 miliar (Rp 214 triliun). Nilai ini meningkat 46,43% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dengan nilai mencapai US$ 15,05 miliar (Rp 214 triliun).
Neraca perdagangan komoditas nonmigas Indonesia dengan Malaysia mengalami surplus US$ 3,39 miliar (Rp 48,3 triliun) sepanjang Januari-September 2021.
Terjadi kenaikan hingga 192,69% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
"Hal ini seiring dengan peningkatan ekspor berbagai komoditas andalan Indonesia ke Malaysia seperti batubara, CPO, tembaga, besi dan baja, serta berbagai produk kimia,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Oktober mengalami surplus mencapai US$ 5,73 miliar, atau rekor surplus tertinggi sepanjang sejarah.
Surplus perdagangan sepanjang Januari-Oktober 2021 telah mencapai US$ 30,81 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, ekspor pada Oktober mencapai US$ 22,03 miliar, naik 6,89% dibandingkan September bahkan melesat 53,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan negara tujuan, kenaikan ekspor terbesar terjadi untuk tujuan Cina mencapai US$ 1,38 miliar, disusul Malaysia US$128,5 juta, dan Mesir US$ 51,5 juta.
Sedangkan impor mencapai US% 16,29 miliar, hanya naik 0,36% dibandingkan bulan sebelumnya tetapi melesat 51,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor nonmigas naik 6,75% dibandingkan bulan sebelumnya atau 52,75% dibandingkan Oktober 2020 menjadi US$ 21,miliar.
BPS juga mencatat, ekspor secara kumulatif pada Januari-Oktober 2021 naik 41,80% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi US$ 186,32 miliar.
Sementara khusus ekspor nonomigas tercatat tumbuh 41,2% menjadi US$ 176,47 miliar.