Di Pulau Madura, Erick Thohir Ajak UMKM Masuk Ekosistem BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir mengajak pengusaha daerah dan UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem yang dibangun BUMN.
Dengan mendorong pengusaha daerah dan UMKM menghasilkan produk-produk dalam negeri yang dibutuhkan BUMN, maka akan terjadi pula pemerataan ekonomi yang dirasakan seluruh masyarakat.
Erick mengatakan, pengurangan ratusan anak cucu BUMN dan bisnisnya tidak menguntungkan bertujuan agar bisnis-bisnis tersebut bisa dilakukan oleh pengusaha daerah dan UMKM.
Produk-produk pengusaha daerah dan UMKM selanjutnya digunakan atau dibeli oleh BUMN yang sudah punya ekosistem. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.
“Ini yang terus kami dorong agar pengusaha lokal dan UMKM hidup dalam ekosistem BUMN," ujar Erick Thohir di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (18/6).
Transformasi yang sudah dilakukan sudah menghasilkan lima ekosistem BUMN, yakni ekosistem Ultra Mikro, ekosistem Bank Syariah, ekosistem Pemberdayaan Pertanian dan ekosistem Pangan serta ekosistem Pariwisata.
Dalam acara Talk Show bertajuk Kolaborasi Percepatan Ekonomi Bersama BUMN yang dihadiri lebih dari seratus pengusaha lokal, Wakil Bupati Pamekasan dan Wakil Bupati Bangkalan serta Ketua Kadin Pamekasan itu, Erick menegaskan bahwa melalui BUMN terbukti pemerintah hadir dan tidak meninggalkan rakyatnya.
Syaratnya, kata dia, BUMN mesti disehatkan lebih dulu. Sekarang BUMN sudah untung dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp126 trililun pada 2021, serta kontribusi ke pemerintah mencapai Rp371 trilyun, termasuk pajak, bagi hasil, dan dividen.
Dengan dana tersebut pemerintah bisa hadir melayani rakyat dalam bentuk pemberian ragam subsidi listrik atau BBM. “Ini bukti bahwa pemerintah tidak mungkin meninggalkan rakyatnya," ujarnya.
Oleh sebab itu, Erick meminta agar para pengusaha daerah dan UMKM, terutama di Pulau Madura terus memacu diri dan meningkatkan kerja keras untuk terus produktif.
BUMN sebagai sepertiga penggerak ekonomi nasional telah menyiapkan pendanaan, pendampingan, dan juga offtaker agar bisnis dari daerah juga bangkit.
"Kami tetap perlu kerja sama dengan Pemda, KADIN, dan juga para pengusaha muda yang mau belajar, berpikiran positif, tidak pernah mengeluh untuk terus melihat ke depan,” kata dia.
“Ayo jangan hanya menjadi penonton. Sudah lama bangsa ini jadi penonton, sementara sumber alam dan market-nya dikuasai negara lain. Saatnya kita (rakyat Indonesia0 harus berkuasa dan mandiri atas diri sendiri," ujar Erick melanjutkan.
(Tim Riset Katadata)
