Strategi Pupuk Indonesia Capai Emisi Nol pada 2050

Andi M. Arief
23 Agustus 2022, 15:07
pupuk, katadatasafe2022
Katadata
Presiden Direktur PT Pupuk Indonesia (persero) Achmad Bakir Pasaaman memberi pemaparan pada event #KATADATASAFE2022, Selasa (23/8/2022)

Produk amonia tersebut umumnya disebut green amoiac atau blue amoniac. Adapun, produk amonia yang digunakan saat ini adalah gray amoniac yang umum digunakan untuk kebutuhan pangan.

Selain karena tidak menghasilkan karbondioksida, Bakir memproyeksikan total volume amonia yang dihasilkan untuk kebutuhan energi akan lebih besar dibandingkan untuk kebutuhan pangan. Kebutuhan amonia global dalam bentuk green amoniac maupun blue amoniac mencapai 30 juta ton pada 2030.

Sementara itu, jumlah amonia global yang dibutuhkan untuk keperluan pangan hanya 25 juta ton pada 2030. Pada 2022, proyeksi konsumsi amonia global untuk kebutuhan pangan adalah 21 juta ton.

Bakir menghitung investasi yang dibutuhkan untuk mendirikan fasilitas produksi blue amoniac maupun green amoniac sama dengan pabrik amonia biasa. Perkiraannya, total investasi sebuah pabrik amonia dengan kapasitas produksi 2.500 ton per hari mencapai US$ 500 juta atau Rp 7,44 triliun dengan kurs Rp 14.882 per dolar Amerika Serikat.

Pendirian fasilitas produksi amonia akan menambah volume CO2 yang dikeluarkan Pupuk Indonesia.  Pupuk Indonesia saat ini sedang melakukan studi untuk menyuntikkan kembali CO2 hasil produksi amonia kembali ke dalam tanah.

"Teknologi penyuntikan CO2 ini bermacam-macam, selain itu teknologi ini belum terbukti apakah sumur-sumur minyak dan gas bumi di Indonesia yang sudah terkuras bisa dipakai untuk carbon capture," kata Bakir.

Bakir mengatakan studi tersebut dilakukan dengan lima mitra berbeda, sebagian besar berasal dari Jepang.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...