Tiga Negara Berminat Investasi MRT Jakarta, Akan MoU di Momen G20
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Senin (24/10), bertemu dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di kantor Kemenhub Jakarta, Senin (24/10). Dalam pertemuan tersebut, Budi menyatakan bahwa saat ini sudah ada tiga negara yang antre menjadi investor MRT Jakarta.
Budi mengatakan, saat ini sudah ada satu fase proyek MRT Jakarta yang beroperasi yaitu rute HI - Lebak Bulus. Sementara fase 2 yaitu HI-Ancol saat ini sedang dalam proses pembangunan.
“Untuk fase-fase selanjutnya, pemerintah Indonesia akan membuka kerjasama dengan pihak Jepang, Korea, dan Inggris, yang akan dimulai dengan MoU di perhelatan G20,” ujar Budi di Jakarta, Senin (24/10).
Dia mengatakan, banyaknya peminat investasi MRT menimbulkan kompetisi sehingga pemerintah mendapatkan penawaran lebih baik pada proses tender. Saat ini, pemerintah tengah melakukan Feasibility Study (FS) proyek MRT Fase 3 (timur-barat).
Kajian Proyek MRT fase 3 tersebut ditargetkan selesai pada 2023. Sementara pembangunan MRT fase 3 direncanakan akan dimulai pada 2024.
Budi mengatakan, juga menyoroti terkait integrasi antarmoda angkutan massal seperti MRT, LRT, dan Bus Rapid Transit (BRT) di DKI Jakarta, yang harus terus ditingkatkan. Salah satunya yaitu dengan mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) dan park and ride di simpul-simpul transportasi.
“Saya mendorong kolaborasi Pemprov DKI untuk membangun tempat parkir vertikal (bertingkat) simpul transportasi seperti Stasiun Manggarai, Tanah Abang, dan lainnya, untuk mengurangi kemacetan,” kata Budi.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020 sebanyak 51,24% pekerja komuter Indonesia menggunakan kendaraan pribadi atau dinas. Sementara pengguna kendaraan umum lebih kecil, yakni 41,93%.
Proporsi tersebut mengalami pergeseran dibanding tahun sebelumnya. Pada 2019 pengguna kendaraan pribadinya lebih banyak lagi, yakni 83,76%, sedangkan pengguna kendaraan umum 11,81%.