Tutup B20 Summit, Jokowi Titip Nasib UMKM ke Presidensi India 

Andi M. Arief
15 November 2022, 06:56
Jokowi, B20, G20, KTT G20
ANTARA FOTO
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam penutupan B20 Summit Indonesia 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (14/11/2022).

 

Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan B20 Summit di bawah presidensi Indonesia. Presiden Joko Widodo berharap isu ini tak berhenti di Indonesia tetapi berlanjut saat B20 berada di bawah presidensi India. 

"Saya titip ke India agar masalah UMKM ini tetap menjadi menjadi fokus utama dan diteruskan. Saya optimistis B20 akan semakin solid," ujar Jokowi dalam B20 Summit di Jakarta, Selasa (15/11). 

Salah satu rekomendasi B20 di bawah presidensi Indonesia adalah mendorong percepatan transformasi digital, pemberdayaan UMKM, dan kelompok rentan dengan fokus pada kapabilitas, kewirausahaan, penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan perempuan UMKM. Adapin pemberdayaan UMKM melalui digitalisasi, menurut dia, telah menjadi konsen pemerintah dalam tiga tahun terakhir. 

Ia menjelaskan, pemerintah dalam tiga tahun terakhir terus mengupayakan pengembangan UMKM dengan digitalisasi di Tanah Air. Hingga saat ini, menurut dia, terdapat 19 juta dari 64 juta UMKM yang sudah terdigitalisasi. Jokowi menargetkan 30 juta UMKM akan masuk digital hingga  2024. 

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebelumnya mengatakan masih ada 11 juta pelaku UMKM yang perlu memproses digitalisasi pada 2022-2024. Dia menilai program ini sebagai langkah pertama dalam meningkatkan kapasitas UMKM dalam perekonomian nasional.

"Target kami ingin mereka tidak lagi usaha informal, kami dorong memiliki badan usaha," kata Teten dalam acara webinar "Bangga UMKM Indonesia 2022" yang diadakan kerja sama Kemenkop UKM dan Katadata, Selasa (28/6).

Teten menyatakan, kepemilikan badan usaha oleh pelaku UMKM relatif lebih mudah dengan terbitnya Undang-Undang (UU) No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dengan menjadi badan usaha, pelaku UMKM dapat memiliki nomor induk berusaha (NIB).

Teten berpendapat pelaku UMKM akan lebih mudah mendapatkan akses pembiayaan formal dan pengajuan berbagai sertifikasi dengan memiliki NIB.

Selain digitalisasi UMKM, Teten juga mendorong kemitraan antara pelaku UMKM dan industri besar. Teten menilai kemitraan tersebut dapat mempercepat pertumbuhan UMKM di dalam negeri dan meningkatkan indeks rantai pasok di dalam negeri.

Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sekaligus Chair B20 Digitalization Task Force, Ririek Adriansyah memaparkan bagaimana teknologi digital telah mengambil peran yang inovatif, inklusif, dan menciptakan pertumbuhan yang kolaboratif. Ia menyebut percepatan digitalisasi menjadi kunci ketahanan teknologi negara.

"Saat ini, ekonomi digital setara dengan 15,5% dari PDB global. Diperkirakan 70% dari nilai yang diciptakan dalam perekonomian pada dekade berikutnya akan bergantung pada infrastruktur digital yang mendukung bisnis berbasis digital,” ujar Ririek dalam paparannya di forum B20, dikutip dari keterangan resmi, Senin (14/11).

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...