Jokowi Panggil Buwas ke Istana, Harga Beras Mahal Meski Ada Impor

Andi M. Arief
31 Januari 2023, 16:03
Pekerja memanggul karung berisi beras medium di Gudang Bulog Baru (GBB) Sidomulyo, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Selasa (17/1/2023). Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyatakan tidak ada lagi beras impor yang masuk ke Indonesia pada Maret 2023.
ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/hp
Pekerja memanggul karung berisi beras medium di Gudang Bulog Baru (GBB) Sidomulyo, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Selasa (17/1/2023). Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyatakan tidak ada lagi beras impor yang masuk ke Indonesia pada Maret 2023.

Presiden Joko Widodo memanggil pimpinan Bulog, Badan Pangan Nasional, dan Kementerian Perdagangan ke istana, Selasa (31/1). Pemanggilan tersebut terkait harga beras yang terus menanjak meskipun Bulog sudah impor 500 ribu ton.

Badan Pangan Nasional atau NFA mendata rata-rata nasional harga beras medium per Januari 2023 mencapai Rp 11.550 per Kilogram (Kg) atau naik Rp 720 per kg secara tahunan. Sementara itu, harga beras premium naik Rp 790 per Kg menjadi Rp 13.140 per Kg.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan kenaikan harga beras disebabkan oleh minimnya pasokan di dalam negeri. Menurut dia, harga beras di pasar akan kembali murah dalam waktu dekat. Pasalnya, pemerintah akan menjual beras impor kualitas premium seharga Rp 8.300 per Kilogram di tingkat konsumen.
"Kalau ada beras mahal nanti, itu berarti ada permainan di siru, karena apa? Beras ini beras premium, bukan beras medium dan kami jual ke konsumen Rp 8.300 per Kg," kata Buwas di Kompleks Istana Negara, Selasa (31/1).

Buwas mengatakan saat ini beras impor sebanyak 300.000 ton telah sampai di pelabuhan domestik. Buwas menargetkan seluruh beras tersebut akan sampai di gudang Bulog selambatnya pada 15 Februari 2023.

Operasi Pasar

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan seluruh beras impor yang dimiliki oleh Bulog akan disalurkan langsung ke masyarakat untuk menekan harga beras. Khusus untuk Pasar Induk Cipinang, Arief telah mengarahkan Bulog untuk menambah distribusi sebanyak 30.000 ton menjadi 45.000 ton.

Arief mengatakan distribusi beras impor tersebut akan diawasi langsung oleh Bulog agar tidak disalahgunakan. Arief mengarahkan agar Bulog harus menerima langsung jalur distribusi hingga ke toko ritel yang akan digunakan perusahaan logistik yang bertugas.

Sebelumnya, Arief menilai upaya mendorong beras Bulog ke penjualan retail tersebut telah sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 01/KS.02.02/K/1/2023 tentang Petunjuk Pelaksanaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP.  

Dalam aturan tersebut, Bulog dapat melaksanakan SPHP melalui operasi pasar secara langsung di tingkat eceran atau melalui distributor dan mitra yang ada di pasar tradisional atau modern serta tempat-tempat yang mudah dijangkau lainnya.

“Selain itu, sebagai jaminan atas mutu, beras yang dijual harus mencantumkan informasi harga, kelas mutu, dan berat bersih,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun Badan Pangan, sejumlah daerah telah memperluas pendistribusian beras premium melalui toko dan gerai ritel setempat. Beberapa provinsi adalah Sulawesi Selatan, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Papua, Papua Barat, Kepulauan Riau, Jawa Barat, DKI Jakarta, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, Riau, Yogyakarta, dan Jambi.

Arief mengatakan, pelaksanaan SPHP ini akan terus dilakukan setiap hari dengan lebih masif di seluruh Indonesia. Sampai dengan 28 Januari 2023 ini, Bulog telah merealisasikan penyaluran SPHP sebanyak 161 ribu ton.

Jumlah tersebut meningkat 143% dibandingkan dengan penyaluran beras untuk stabilisasi stok dan harga di bulan Januari tahun 2022 yang tercatat sebanyak 66 ribu ton.

United States Department of Agriculture atau USDA memproyeksikan produksi beras global mencapai 503,27 juta metrik ton (MT) pada musim 2022/2023, turun 11,78 juta MT (2,29%) dari musim 2021/2022. Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...