Tesla Gandeng CATL Bangun Pabrik di Cina, Khusus Produksi Baterai
Tesla tengah membangun pabrik baru di Shanghai, Cina, yang mampu memprodukso 10.000 megapack baterai kendaraan listrik per tahun. Pabrik Shanghai ditujukan untuk melengkapi produksi pabrik megapack baterai di California, Amerika Serikat (AS).
Mengutip laporan kantor berita Xinhua, rencananya, Tesla akan memulai pembangunan pabrik pada kuartal III tahun ini, dan produksi ditargetkan dimulai pada kuartal II 2024. Adapun produksi baterai dari pabrik tersebut, yang setara dengan 40 gigawatt jam (GWh), akan dipasarkan secara global.
Dengan pabrik baru di Shanghai, Tesla akan memanfaatkan rantai pasokan baterai Cina yang terkemuka di dunia untuk meningkatkan produksi dan menurunkan biaya unit baterai lithium-ion megapack guna memenuhi peningkatan permintaan penyimpanan energi secara global.
“Tesla membuka pabrik Megapack di Shanghai untuk melengkapi produksi pabrik Megapack di California,” kata CEO Tesla, Elon Musk melalui akun Twitternya @elonmusk, Senin (10/7).
Tesla menghasilkan sebagian besar uangnya dari bisnis mobil listriknya, tetapi Elon Musk telah berkomitmen untuk mengembangkan bisnis energi surya dan baterainya dengan ukuran yang kira-kira sama.
Raksasa baterai Cina CATL juga telah memperdalam kolaborasinya dengan klien termasuk Tesla dalam pasokan baterai penyimpanan energi, yang diharapkan oleh Ketua Robin Zeng memiliki pasar yang lebih besar daripada baterai yang menggerakkan kendaraan listrik (EV).
Tesla saat ini memiliki Megafactory di Lathrop, California, yang mampu memproduksi 10.000 Megapack per tahun. Adapun Tesla mulai memproduksi mobil listrik Model 3 di Shanghai pada 2019 dan kini mampu memproduksi 22.000 unit mobil per minggu.
Tesla berencana memperluas Gigafactory Shanghai, pabrik pembuatan mobil paling produktifnya, untuk menambah kapasitas tahunan sebesar 450.000 unit, Reuters melaporkan Mei lalu.
Tesla, bagaimanapun, telah bergulat dengan meningkatnya persediaan di Shanghai karena permintaan mulai melemah pada kuartal ketiga, yang menyebabkan pemotongan harga yang agresif di pasar utamanya secara global pada bulan Januari.
Pertumbuhan penjualan mobil listrik di Cina, pasar mobil terbesar dunia, telah melambat menjadi 20,8% dalam dua bulan pertama tahun 2023, dari 150% pada periode yang sama tahun lalu.