Menteri Basuki Sebut Merger BUMN Karya Masih Sebatas Wacana
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, Basuki Hadimujono, mengatakan bahwa penggabungan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Karya saat ini baru sebatas wacana. Dia mengatakan, hal itu masih dalam tahap evaluasi.
"Ya itu lagi wacana-wacana, kan sekarang ada 8 atau 9 BUMN karya, itu kita evaluasi terkait bisa atau enggaknya jika itu kita gabung-gabungkan. Ini masih wacana, belum diputuskan," ujar Basuki saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (7/6).
Basuki mengatakan, pemerintah memang mempunyai rencana untuk melakukan transformasi terhadap BUMN karya. Namun, belum ada rapat formal untuk membahas hal tersebut. Dengan demikian, hal itu baru sebatas pembicaraan ide-idenya saja.
"Belum dirapatkan, tapi sudah ngomong ada ide-ide dengan dengan Bu Menteri Keuangan, tapi memang belum diputusin," ujarnya.
Konsolidasi Jadi Dua Segmen
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir berencana melakukan konsolidasi antar perusahaan sektor karya dan infrastruktur. Ia mengatakan akan membuat konsolidasi dua segmen perusahaan karya skala kecil dan perusahaan skala besar.
Erick menyebut tengah menggodok skema merger BUMN karya skala kecil kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa. Adapun, perusahaan karya dengan skala besar yaitu PT PP Tbk (PTPP), Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Hutama Karya (HK), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
BUMN juga mengkaji potensi merger Waskita Karya dengan Hutama Karya dan penggabungan Wijaya Karya dengan PTPP. "Ini belum jadi keputusan, tapi framework yang di PPA dan Danareksa perusahaan kecil akan merger," kata Erick kepada wartawan, Rabu (3/5).
Sementara itu, Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai langkah aksi korporasi baik berupa pembentukan holding atau merger perusahaan BUMN Karya merupakan keniscayaan. Contohnya, seperti yang telah dilakukan pada BUMN pengelola pelabuhan PT Pelindo.
Karena adanya banyak kesamaan line of business maka merger bisa menjadi alternatif meningkatkan daya saing BUMN Karya tersebut,” kata Toto pada Katadata.co.id, Jumat (5/5).
Selain itu, spesialisasi setiap BUMN Karya bisa difokuskan sehingga bisa menghindari rebutan pekerjaaan atau duplikasi. Serta bisa saling berbagi sarana pekerjaan yang memungkinkan meningkatnya efisiensi.
Ia juga melihat, masing-masing perusahaan warisan yang dikonsolidasikan bisa berfokus pada produk yang menjadi keunggulannya, sehingga terjadi spesialisasi.