Apindo Prediksi Badai PHK Industri Alas Kaki Masih Marak Tahun Ini
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memperkirakan badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada industri padat karya seperti alas kaki masih marak terjadi tahun ini. PHK tersebut dipicu oleh penurunan permintaan global yang cukup signifikan.
“Semoga tahun depan kita bisa mulai pulih,” ujar Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani, kepada awak media, di Jakarta, Kamis (15/6).
Shinta mengatakan, penurunan pendapatan industri alas kaki didorong oleh permintaan ekspor yang menurun drastis. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah bisa memberikan solusi.
“Karena industri padat karya salah satu tujuan kita untuk bisa ekspor,” kata Shinta.
Dia mengatakan, upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi maraknya PHK pada industri alas kaki yaitu dengan mencari pasar-pasar baru ekspor. Namun, di sisi lain, kualitas tenaga kerja juga harus ditingkatkan.
"Industri padat karya harus mulai memperhatikan dari segi pekerjaannya,” kata Shinta.
Selain itu, dia mengatakan, maraknya PHK yang terjadi pada industri alas kaki juga dipicu karena barang impor legal, serta mesin produksi alas kaki di Indonesia yang rusak dan tua.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Horn Ming Indonesia selaku produsen sepatu Puma melakukan PHK terhadap 600 pekerja. Kebijakan perusahaan yang berada di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten tersebut telah resmi dilaporkan ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tangerang.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, industri alas kaki masih melakukan PHK karena permintaan pasar sedang sangat tertekan. Volume ekspor industri alas kaki mengalami penurunan terutama ke Eropa.
Agus mengatakan sedang melakukan upaya untuk mencegah agar tidak maraknya PHK di industri khususnya di sektor alas kaki. Salah satunya dengan memberikan insentif pengurangan biaya pajak, biaya masuk ditanggung pemerintah, serta biaya bahan baku,
"Insentif ini sedang kita bicarakan," kata dia beberapa hari lalu.