Jokowi Tegaskan Tarif Kereta Cepat Tidak Disubsidi, Berapa Besarannya?

Andi M. Arief
13 September 2023, 15:35
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau gerbong Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat uji coba rute Bandung-Jakarta, Rabu (13/9/2023).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau gerbong Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat uji coba rute Bandung-Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Presiden Joko Widodo menegaskan tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB tidak akan mendapatkan subsidi. Walau demikian, Jokowi optimistis animo masyarakat untuk menggunakan KCJB tetap tinggi.

"Itu semua ada kalkulasinya mestinya. Tapi, yang paling penting kami ingin mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal," kata Jokowi di Stasiun KCJB Padalarang, Rabu (12/9).

Untuk menarik massa, Jokowi mengatakan masyarakat akan tetap mencoba KCJB secara gratis pada masa uji coba. Perjalanan KCJB yang dimaksud telah termasuk layanan kereta feeder dari Stasiun KCJB Padalarang ke Stasiun Bandung Kota.

Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta  Cepat Indonesia China  Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan pihaknya mengusulkan tarif tiket integrasi antara Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), LRT Jabodebek, dan KA Feeder Bandung sebesar Rp300.000.

Usulan tarif integrasi atau bundling tersebut adalah untuk harga tiket kelas 2 atau kelas bisnis. Adapun, tarif kereta cepat nantinya akan terbagi menjadi tiga kelas, yakni premium ekonomi, bisnis, dan first class.

"Kami sudah usulkan tarif bundling itu Rp300.000," kata Dwiyana.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...